Istilah nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti "bangsa" dan secara etimologis, kata ini berasal dari kata latin "natio" atau "nascor" yang berarti "saya lahir" atau "natus sum" yang berarti "saya lahir".Â
Nasionalisme kemudian diadopsi dalam perkembangannya seperti kata bangsa, mengacu pada orang atau sekelompok orang yang merupakan penduduk resmi suatu negara. Oleh karena itu, nasionalisme dapat diartikan sebagai fenomena psikologis.
Yakni perasaan persamaan di antara sekelompok orang yang meningkatkan kesadaran sebagai bangsa. Bangsa adalah sekelompok orang yang tinggal di wilayah tertentu yang memiliki rasa memiliki yang berasal dari pengalaman sejarah yang sama dan tujuan bersama.
Hal ini diwujudkan dalam negara dalam bentuk negara bangsa. Dari penjelasan tersebut, maka nasionalisme adalah ideologi yang memasukkan prinsip-prinsip kebebasan, persatuan, kesetaraan, dan individualitas sebagai orientasi nilai kehidupan kolektif.
Terutama dalam suatu kelompok dalam upayanya mewujudkan tujuan politik, yaitu pembentukan dan pelestarian dari negara bangsa. Dalam praktiknya ada sejarah nasionalisme Indonesia hingga saat ini masih terus digencarkan.Â
Sejarah Nasionalisme Indonesia
Secara umum, sejarah nasionalisme Indonesia mulai muncul pada masa Kartini memperjuangkan emansipasi wanita. Meski sering dikategorikan sebagai pejuang, Kartini berada pada tahap awal munculnya nasionalisme Indonesia.
Kemudian perkembangan selanjutnya adalah proses pembentukan organisasi nasional yang berarti peningkatan kesadaran sebagai bangsa Indonesia. Kemudian tibalah fase nasionalisme Indonesia seperti berikut ini:
1. Fase Pertama
Dalam dinamika sejarah kebangkitan nasionalisme Indonesia, gerakan tersebut muncul dari era Boedi Oetomo pada tahun 1908, yang dipimpin oleh murid sekolah anak bangsawan Jawa, kedokteran Stovia. Kemudian sekolah di Jakarta yang dikelola oleh Belanda.
2. Tahap Kedua
Fase kedua adalah proses kebangkitan nasional yang terjadi pada tahun 1928, 20 tahun setelah proses kebangkitan nasional.
Pada tahap ini ada kesadaran penyatuan negara, bangsa dan bahasa menjadi satu negara, diwujudkan oleh para pemuda dan dipecah menjadi organisasi daerah seperti Jong Celebes, Jong Sumatera, Jong Java dll.Â