Ketika yang satu marah, yang lain harus tenang. Jika yang satu sering keluar rumah, yang lain sering berdiam diri di rumah.
4. Apapun Rasa Makanannya Selalu Bersama
Saat makan, tentunya kedua sumpit harus menyatu. Apakah makanan tersebut berasa asin, pahit, manis, panas atau asam. Ini melambangkan bahwa suami istri harus bisa pulang bersama, baik dalam suka maupun duka, senang atau sedih, kaya atau miskin.
5. Sumpit Harus Terbuat dari Bahan yang Sama
Pernahkah kamu menggunakan sumpit yang satu terbuat dari logam dan yang lainnya dari kayu? mungkin kamu masih bisa memaksakan diri untuk menggunakannya namun tetap merasa tidak nyaman dan kesal.Â
Orang-orang di sekitarmu juga memandang dengan agak aneh, meskipun kamu dapat melihat bahwa mereka menertawakan dan menertawakan Anda.Â
6. Sumpit Adalah Kesederhanaan
Sumpit masih merupakan alat makan yang menurut saya sangat sederhana. Dari dulu hingga sekarang hanya berbentuk lonjong dan terbuat dari kayu. Meskipun sekarang sintetis, tidak berubah bentuk, yang tetap dalam bentuk aslinya, yaitu. memanjang
7. Sumpit Menyimbolkan Anti Keserakahan
Kita yang pernah makan dengan sumpit mengerti bahwa kita hanya bisa makan makanan yang bisa diakses dengan sumpit. Seperti makanan yang bisa didapatkan dengan sumpit, tentunya dalam ukuran yang bisa meluncur dari meja makan hingga ke mulut kita.
8. Sumpit Tidak Mengandung Kekerasan
Mungkin kita paham betul bahwa sumpit hanyalah sepasang sumpit yang digunakan untuk menekan makanan yang akan dimakan.Â
Dalam hal ini dapat diibaratkan dengan alat makan modern yang dipahami agak sadis, menggunakan garpu dan pisau untuk memotong dan menusuk makanan sebelum dimakan.Â
9. Sumpit Adalah Kesadaran Akan Keterbatasan
Menggunakan sumpit ini membuat kita sadar akan batasan kita. Nah, tentunya menggunakan sumpit untuk makan soto sangat sulit kita gunakan untuk mencicipi kuah kuahnya.
10. Sumpit adalah Keterikatan
Sumpit adalah sepasang. Itu hanya dapat digunakan jika ada dua (berpasangan). Jika tidak, orang lain tidak akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan bahkan tidak memiliki arti. Sehingga sumpit menjadi pasangan yang saling melengkapi dan akan selalu begitu.
Nah, itulah filosofi sumpit yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Filosofi tersebut juga dipengaruhi dengan nilai budaya, sehingga sumpit juga bisa disebut sebagai produk budaya.Â