Apakah kamu penggemar Seblak Bandung? Makanan khas Bandung ini mudah ditemukan di berbagai tempat. Cita rasanya yang pedas dengan bumbu yang kuat membuat seblak banyak disukai orang.Â
Hal ini karena selera orang Indonesia yang suka dengan makanan pedas. Jika biasanya kamu hanya bisa makan dan mengetahui cara membuat seblak, maka sekarang saatnya kamu mengetahui bagaimana asal usul seblak Bandung ini.Â
Ternyata seblak sudah populer sejak lama dan memiliki sejarah yang panjang hingga sekarang banyak digemari orang Indonesia. Kita bahkan tidak perlu kesulitan menemukan makanan khas Bandung ini di pedagang kaki lima, restoran, hingga versi instannya.Â
Asal-Usul Seblak Bandung
Banyak orang Indonesia menyukai kuliner pedas. Penampilannya yang merah menarik dengan sensasi pedas yang menggiurkan dan membangkitkan minat untuk mencoba berbagai makanan pedas. Salah satu jajanan pedas yang paling populer di Indonesia adalah Seblak Bandung.
Makanan yang diketahui berasal dari Jawa Barat ini biasanya terdiri dari berbagai isian seperti kerupuk kenyal, mie, makaroni, bakso, cikur (kencur), dan sambal. Kata "seblak" memiliki arti yang sama dengan rasa dari makanan itu sendiri.Â
Dalam Kamus Basa Sunda yang disusun oleh R. Satjadibrata, kata Seblak berasal dari Nyeblak, yakni perasaan marah ketika mengingat Kana Balai. Artinya, mengingat sesuatu yang tidak nyaman di hati, sehingga hati terasa seperti ditusuk-tusuk.
Kata Seblak sendiri merupakan gabungan dari kata Segak dan Nyegak, yang berasal dari bahasa Sunda dan berarti "menusuk". Rasa Seblak itu biasanya ditandai dengan penggunaan cikur atau kencur.Â
Jadi, ciri khas makanan Seblak adalah rasa kencur dari bumbunya. Belum diketahui secara pasti kapan Seblak pertama kali dikenal masyarakat luas. Namun, menurut Ria Intani T dalam jurnalnya, istilah Seblak sudah populer sebagai nama makanan sejak akhir 1990-an.
Saat itu, makanan bernama Seblak terbuat dari kerupuk kemplang, cengek, bawang putih, kencur, dan garam, lalu disiram air. Cara membuat seblak ini adalah dengan merendam biskuit mentah terlebih dahulu dalam sedikit air.Â
Kemudian bahan-bahan seperti cabai rawit, bawang putih, kencur dan garam ditumbuk sampai halus. Selanjutnya bumbu tersebut direbus, lalu ditambahkan air dan kerupuk yang sudah direndam. Campuran bahan ini membuat kuahnya lebih kental dan disebut seblak.
Dilihat dari jenis bahan yang digunakan dan pengolahannya yang hampir mirip, seblak dikatakan sebagai evolusi dari makanan tradisional lain yang berbahan dasar kerupuk seperti kerupuk Ceos atau kerupuk Ngojai yang sebelumnya populer.
Kesamaan tersebut terlihat pada jenis kerupuk yang digunakan dan bumbu yang digunakan. Hanya penggunaan yang sedikit berbeda. Untuk kerupuk Ceos dipanggang terlebih dahulu lalu dicelupkan ke dalam saus.Â
Sedangkan kerupuk Ngojai diperlakukan sama dengan kerupuk Ceos. Hanya saja ditambahkan bumbu oncom. Seiring berjalannya waktu, menu Seblak semakin identik dalam hal topping;.
Bahan dasar seblak tidak hanya menggunakan kerupuk, tetapi ada juga yang menggunakan makaroni dengan sedikit campuran, seperti siomay, mie, bakso tahu kering, batagor, kerupuk kulit, tulang, ceker dan telur.
Asal Usul Bahan Seblak
Seblak adalah bumbu. Di Jawa Barat, khususnya di daerah Sunda, seblak adalah nama bumbu yang terbuat dari kencur atau cikur. Jadi, belum ada kerupuk yang dimaksudkan. Ini memberikan rasa kencur yang kuat, terutama untuk kuahnya.
Seblak menggunakan bahan yang berbeda dalam produksinya, mulai dari bawang merah, bawang putih dan kencur. Semuanya hanya dihancurkan dan dicampur bersama, kemudian baru ditumis dengan cabai dan air.Â
Tentu saja, jangan lupa untuk menambahkan garam dan gula agar rasanya enak. Tentu saja, isian juga tidak kalah pentingnya di seblak. Tanpa topping, masakan ini tidak ada apa-apanya dan hanya berupa sajian kuah dengan bumbu rempah.Â
Mengisi seblak itu mudah pada awalnya. Biasanya, ada cookies di dalamnya yang dimasak hingga teksturnya lengket dan lembut. Namun, kini isiannya berbeda, seperti mie, ceker, tulang, bakso, kwetiau, aci, bahkan rendang.Â
Hal ini berkat kreativitas dan inovasi para produsen yang terus bereksperimen. Selain itu, sekarang sudah bisa mencoba seblak instan yang banyak tersedia di supermarket dan pasar. Meski begitu, rasanya sama enaknya.Â
Kuliner yang lezat pasti memiliki sejarah panjang hingga bisa sangat disukai orang. Dalam hal ini, asal-usul seblak Bandung memang sangat cocok dengan selera orang Indonesia yang menyukai kuliner pedas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H