Playing victim adalah sebuah gagasan tentang mentalitas seseorang yang selalu merasa menjadi korban dan sering kali menyebarkan energi negatif di lingkungannya. Secara sederhana, playing victim adalah sebuah tindakan untuk melempar kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain.
Kondisi ini tentu saja tidak hanya merugikan mereka saja, tetapi juga bisa merugikan orang yang ada di sekitarnya. Namun, kadang seseorang yang melakukan playing victim tidak sadar bahwa tindakan yang ia lakukan sudah merugikan orang lain.
Orang yang melakukan playing victim sangatlah melelahkan bagi orang yang ada di sekitarnya. Playing victim adalah sifat yang mampu menebar energi negatif. Selain itu, playing victim adalah sebuah perilaku yang manipulatif juga.
Mereka terbiasa melarikan diri dari tanggung jawabnya sebagai orang yang melakukan kesalahan, lalu menyalahkan orang lain sekaligus memutar balikkan keadaan untuk menjadi korban. Orang-orang seperti ini sering kali meyakini orang lain yang bersalah atas keadaan yang menimpanya.
Nah, bagaimana sih tanda dari orang yang suka berperilaku playing victim? Kenali beberapa cirinya supaya kamu bisa mengetahui tindakan-tindakan mereka.
Tanda-tanda Orang yang Suka Playing Victim
1. Kesulitan menjadi asertif
Asertif adalah salah satu Teknik komunikasi di mana seseorang dengan kepercayaan diri menyampaikan pesan tanpa menjadi agresif untuk mempertahankan sudut pandang yang dimilikinya
Korban tidak benar-benar percaya kalau mereka bisa mengendalikan hidup mereka. Oleh karena itu, mereka berjuang untuk mengatakan apa yang mereka inginkan, butuhkan, atau yang pantas untuk mereka dapatkan.
Kehidupan korban biasanya melibatkan pola kepatuhan dan kepasifan secara berulang. Hal ini merugikan diri dan perkembangan pribadi. Korban biasanya gagal untuk memecahkan pola ini dan menderita gangguan kecemasan.
Belajar untuk menjadi asertif bukanlah cara yang tepat untuk menyuarakan isi hati serta pikiran para pelaku manipulatif ini.