Sekutu kembali dicegat oleh Batalyon I Sorgios Marno di Ngipik. Kolonel Angkatan Darat Indonesia Sudirman yang dipimpin oleh seorang letnan berusaha membebaskan kedua desa ini, tetapi meninggal lebih dulu, yakni Letnan Kolonel Isdiman, Komandan Divisi 5, Kolonel Banyumas,
Soedirman yang merasa kehilangan salah satu perwira terbaiknya, segera memasuki medan pertempuran dan memimpin pertempuran. Koordinasi komando sektor untuk mengepung musuh semakin erat.Â
Taktik yang digunakan meliputi serangan serentak dan tiba-tiba pada semua sektor. Bala bantuan dilanjutkan dari Magelang, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Salatiga, Purwokerto dan lain-lain.
Tepat ketika matahari terbit pada 23 November 1945, baku tembak yang tragis dimulai untuk pasukan Sekutu. Margo Hilang dan tentara Indonesia pada waktu itu terdiri dari Yon. Imam Adrongi, Yon. Soegeng dan Yon. Soeharto.
Pasukan Sekutu juga menyerahkan tawanan perang Jepang dalam tank-tank yang diperkuat dan menyusup ke posisi Indonesia dari belakang, sehingga tentara Indonesia kemudian pindah ke Bedono.
Nah, itulah latar belakang Pertempuran Ambarawa dan kronologi singkat jalannya pertempuran di Ambarawa. Pertempuran yang terjadi pasca kemerdekaan ini menunjukan perjuangan bangsa Indonesia masih terus berlangsung bahkan setelah kita sudah mendeklarasikan kemerdekaan.
Penulis: Lala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H