Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mempelajari 3 Kaidah Kebahasaan dalam Cerita Fiksi serta Struktur dan Unsur-Nya!

28 September 2022   10:10 Diperbarui: 28 September 2022   10:17 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh cerita fiksi perlu untuk kamu kenali. Cerita fiksi merupakan sebuah cerita yang berasal dari sebuah imajinasi, dengan kata lain bukan berdasarkan pada sesuatu yang nyata. Kata fiksi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu Fiction, yang memiliki arti rekaan atau khayalan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah cerita rekaan. Cerita fiksi merupakan cabang dari sastra yang Menyusun karya narasi imajinatif.

Contoh cerita fiksi terdiri dari novel hingga cerita pendek yang memiliki sifat imajinatif. Cerita fiksi sendiri adalah sebuah karangan non-ilmiah yang tidak berdasarkan kepada fakta serta realita. Meski fiksi disebut-sebut tidak peduli pada fakta sejarah, tetapi banyak juga cerita fiksi yang berangkat dari fakta-fakta sejarah.

Seperti halnya sebuah karya sastra lainnya, cerita fiksi dalam penulisannya juga memiliki struktur penulisan serta kaidah kebahasaan yang perlu untuk diperhatikan oleh setiap penulis. Berikut ini penjelasan lengkap yang harus kamu ketahui.

Struktur Cerita Fiksi

Berikut ini adalah struktur teks pada cerita fiksi, yaitu:

1. Abstrak

Abstrak ini merupakan bagian opsional, sehingga boleh ada ataupun tidak. Bagian inilah yang menjadi inti dari sebuah teks dalam cerita fiksi.

2. Orientasi 

Orientasi berisi mengenai pengenalan tema, latar belakang dari tema, serta tokoh yang ada di dalamnya, orientasi terletak pada bagian awal dan juga menjadi penjelasan dari teks cerita fiksi di dalam novel tersebut.

3. Komplikasi

Komplikasi merupakan klimaks dari cerita fiksi. Sebab, bagian ini adalah awal mula munculnya berbagai permasalahan. Biasanya, komplikasi pada sebuah cerita fiksi menjadi daya Tarik tersendiri bagi pembacanya.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian yang berisi tentang munculnya pembahasan pemecahan atau bisa juga sebuah penyelesaian suatu masalah dalam cerita.

5. Resolusi

Resolusi merupakan bagian yang berisikan inti dari pemecahan masalah dari berbagai masalah yang dialami si tokoh utama dalam cerita fiksi.

6. Koda (orientasi)

Koda adalah bagian yang berisikan sebuah pesan moral maupun amanat positif yang bisa diambil atau dipetik dari sebuah naskah teks pada cerita fiksi.

Kaidah Kebahasaan Cerita Fiksi

Sumber: theconversation.com
Sumber: theconversation.com

Kaidah kebahasaan dalam cerita fiksi di antaranya adalah:

1. Metafora

Merupakan perumpamaan yang seringkalidigunakan dalam membandingkan sesuatu ataupun menggambarkan secara langsung mengenai dasar dari sifat yang sama.

2. Metonimia

Metonimia adalah gaya Bahasa yang digunakan atau sebuah kata tertentu yang digunakan sebagai sebuah pengganti dari kata yang sebenarnya. Tetapi, penggunaannya hanya pada kata yang mempunyai pertalian yang begitu  dekat saja.

3. Simile (persamaan)

Simile adalah gaya bahasa yang digunakan sebagai pembanding yang sifatnya eksplisit dengan maksud untuk menyatakan suatu hal dengan hal lainnya. Misalnya seperti selayaknya, seumpama, laksana, dan sebagainya.

Unsur Intrinsik Cerita Fiksi

1. Tema

Tema yaitu sebuah gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan juga terkandung di dalam cerita fiksi tersebut.

2. Tokoh

Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita fiksi. Tokoh ini terbagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.

3. Alur/Plot

Alur/plot adalah cerita yang berisikan urutan sebuah kejadian. Biasanya tiap kejadian hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau bisa menyebabkan sebuah peristiwa yang lainnya.

4. Konflik

Konflik merupakan kejadian yang tergolong cukup penting. Ini merupakan sebuah unsur yang sangatlah diperlukan untuk mengembangkan plot, agar menarik untuk dibaca.

5. Klimaks

Klimaks yaitu sebuah konflik yang sudah mencapai tingkat intensitas tertinggi dan itu adalah kejadian yang tidak bisa dihindari.

6. Latar

Latar yaitu berisikan tempat, waktu, serta lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa itu diceritakan.

7. Amanat

Amanat adalah berisikan pesan yang diberikan oleh pengarang terhadap persoalan di dalam karya cerita fiksi tersebut.

8. Sudut Pandang

Sudut pandang yaitu cara pandang si penulis sebagai sarana untuk menyajikan para tokoh, Tindakan, latar, serta berbagai peristiwa yang terjadi untuk membentuk cerita dalam sebuah karya cerita fiksi untuk pembaca.

Unsur Ekstrinsik Cerita Fiksi

  • Keadaan subjektivitas pengarang.

  • Keyakinan.

  • Pandangan hidup yang keseluruhannya bisa mempengaruhi karya cerita fiksi yang ditulis.

  • Psikologi.

  • Pandangan hidup

Itulah pembahasan mengenai kaidah kebahasaan serta unsur yang ada di dalam cerita fiksi yang harus kamu ketahui.

Penulis: Nurul Ismi Humairoh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun