Telah lama diketahui di antara para ahli teori dan praktisi manajemen bahwa pertanyaan tentang motivasi tidak mudah dipahami atau diterapkan. Namun, motivasi yang tepat dapat mendorong seseorang untuk berusaha semaksimal mungkin.
Baik termotivasi untuk melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan, dan percaya bahwa keberhasilan pencapaian tujuan sendiri dan berbagai tujuan akan membawa keuntungan pribadi yang besar.Â
Itulah sebabnya penerapan teori Maslow atau realisasi Hierarki teori motivasi Kebutuhan Maslow tetap penting diterapkan secara universal di Indonesia.
Penerapan Teori Maslow
Teori Maslow ini menekankan pentingnya memahami faktor internal individu dan kebutuhan. Atau sebuah motivasi yang mendorong mereka untuk memilih aktivitas, jalur, dan perilaku tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang mereka rasakan.
Contohnya faktor eksternal yang dialami oleh karyawan di suatu perusahaan seperti gaji, kondisi kerja, hubungan kerja, dan kebijakan perusahaan mengenai promosi, delegasi, dll. Hal ini memberikan nilai atau manfaat yang mendorong perilaku karyawan yang positif untuk mencapai tujuan perusahaan.
Maslow menempatkan konsep hierarki kebutuhan berdasarkan dua prinsip. Pertama, kebutuhan yang dapat disusun secara hierarki dari kebutuhan terendah hingga kebutuhan tertinggi. Kedua, kebutuhan yang terpenuhi tidak lagi menjadi motivasi utama untuk bertindak.Â
Menurut Maslow, manusia secara hierarkis didorong untuk memenuhi kebutuhannya yang paling kuat sesuai dengan waktu, keadaan, dan pengalaman masalah. Pada tingkat ini, kebutuhan fisiologis seperti penghargaan dan istirahat harus dipenuhi terlebih dahulu.
Setelah kebutuhan pertama terpenuhi, kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi, kebutuhan akan keselamatan dan keamanan, muncul. Setelah kebutuhan kedua terpenuhi, muncul kebutuhan ketiga.
Proses ini berlanjut sampai kebutuhan aktualisasi diri terpenuhi. Di sana, manajemen dapat memotivasi kemitraan, otoritas pribadi, dan akuntabilitas untuk mencapai tingkat retensi karyawan yang tinggi.Â
Berikut ini contoh penerapan teori Maslow sesuai dengan jenis motivasi kebutuhan dalam hirarkinya:
1. kebutuhan Aktualisasi Diri dan Pemenuhan Diri (Self Actualization)
Teoritis: Pengembangan diri, pertumbuhan, dan penggunaan potensi diri
Terapan: melakukan pekerjaan secara kreatif, mengembangkan keterampilan, dan menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang sifatnya menantang
2. Kebutuhan Harga Diri (Esteem Needs)Â
Teoritis: Kedudukan atau status, pengakuan, kepercayaan  diri, reputasi  dan  prestasi,  apresiasi,  kehormatan  diri, dan penghargaan
Terapan: status, simbol, ego, kekuasaan, promosi, pengakuan jabatan, strokes, dan penghargaan
3. Kebutuhan Sosial
Teoritis: Perasaan memiliki dan diterima dalam kelompok, cinta persahabatan, asosiasi, keluarga
Terapan: acara peringatan, kegiatan-kegiatan yang didukung atau disponsori perusahaan, kelompok kerja formal dan informal
4. Kebutuhan keamanan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Teoritis: stabilitas dan perlindungan
Terapan: pengembangan skil, kondisi dan lingkungan kerja yang aman, rencana, senioritas tenaga kerja, uang pesangon, tabungan, jaminan pensiun, asuransi yang disponsori, sistem penangan keluhan
5. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Teoritis: Istirahat, sex, rumah, makan, minum
Terapan: Udara bersih untuk bernafas, ruang istirahat, jam makan siang, air, liburan, cuti, jaminan sosial
Konsep teori Maslow diatas adalah penerapan pada kebutuhan motivasi pada karyawan. Konsep teori ini muncul dari pengamatan perilaku monyet oleh Abraham Maslow.Â
Dari pengamatan ini, Abraham Maslow menarik kesimpulan tentang beberapa kebutuhan yang diprioritaskan orang di atas yang lain.
Orang bisa hidup lebih lama jika bisa memenuhi asupan air daripada kebutuhan makanannya, sehingga bisa dijadikan sampel. Ini adalah contoh pengembangan hierarki kebutuhan Abraham Maslow.Â
Selain kesimpulan bahwa jika seorang individu berhasil memenuhi kebutuhan tingkat sebelumnya, mereka dapat memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya.Â
Abraham Maslow menambahkan pendapat lain bahwa begitu kita mencapai tingkat kebutuhan berikutnya, kita dapat memanfaatkan kekuatan motivasi untuk mendorong kita mencapai tingkat kebutuhan berikutnya.
Ada dua jenis kekuatan motivasi yang dapat digunakan individu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya, dapat diartikan melalui pertumbuhan yang tidak mencukupi, atau sebagai motivasi dan motivasi pertumbuhan yang tidak mencukupi, atau motivasi perkembangan.
Kedua jenis motif ini memiliki makna tersendiri. Kurangnya motivasi didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan individu untuk memperbaiki kekurangannya. Motivasi perkembangan pada gilirannya dapat diartikan sebagai motivasi yang secara alami muncul dari dalam diri individu.
Selain itu juga membantu individu untuk lebih berkomitmen dalam mencapai keinginan dan tujuannya. Penerapan teori Maslow ini menunjukan motivasi dasar seseorang harus bertahan hidup. Jika kamu sudah memahami kebutuhan dan prioritasmu maka hidup bisa kamu jalani dengan penuh makna.Â
Penulis: Lala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H