Gerwani diidentifikasi oleh Orde Baru sebagai salah satu organisasi yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September, dan dalam film Pengkhianat G 30 S/PKI karya Arifin C Noer yang menyiksa jenderal yang ditangkap sebelum menangkapnya dan dibunuh di Lubang Buaya.Â
Organisasi itu, seperti kebanyakan kelompok sayap kiri lainnya, dilarang. Militer menuduh bahwa anggota Gerwani membantu pembunuhan jenderal, menelanjangi dan mengebiri pria, memotong alat kelamin tahanan, dan melakukan moralitas serupa lainnya.Â
Tuduhan terhadap anggota Gerwani dimuat di koran militer Berita Yudha. Surat kabar itu juga menyebutkan nama-nama pelaku anggota Gerwani adalah Jamilah dan Fainah.Â
Namun, Fainah bersikukuh bahwa dia dipaksa menari di depan jenderal sebelum pembunuhan terjadi. Lebih lanjut, berdasarkan hasil otopsi, kematian jenderal itu karena diamputasi, yang dituduhkan oleh anggota Gerwani.Â
Mantan aktivis Gerwani dan sebagian besar sejarawan kontemporer setuju bahwa klaim ini salah. Faktanya, otopsi menunjukkan bahwa sang jenderal meninggal karena luka tembak. Gerwani digulingkan setelah Soeharto menjadi presiden.Â
Ribuan anggota Gerwani diperkosa, dibunuh dalam pembersihan berdarah anti-komunis, dengan banyak orang lain yang dicurigai sebagai anggota PKI juga menyebabkan jatuhnya Sukarno.Â
Faktanya, otopsi menunjukkan bahwa sang jenderal meninggal karena luka tembak. Nah, itulah sejarah organisasi Gerwani yang cukup fenomenal karena kerap dituding berkaitan dengan PKI.Â
Dalam hal ini belajar sejarah jadi sangat penting untuk melihat banyak referensi dan sumber yang akurat agar tidak terjebak dalam narasi sejarah yang salah. Gerwani jadi gerakan wanita yang jadi organisasi pergerakan nasional yang banyak berperan bagi bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H