Ia memiliki kantor di seluruh negeri dan berkantor pusat di Semarang, yang kemudian dikenal sebagai 'Kota Merah' bagi banyak organisasi sayap kiri.Â
Untuk sebagian besar keberadaannya, organisasi menghadapi ketegangan internal antara sayap feminis dan komunis yang lebih menyukai hubungan yang lebih dekat antara asosiasi dan PKI.
Tetapi pemisahan yang jelas antara kelompok-kelompok ini, jarang terjadi. Kampanye pertama difokuskan pada reformasi sistem hukum Indonesia sehingga perempuan dan laki-laki setara di depan hukum.Â
Di banyak tempat, penekanannya adalah pada undang-undang perkawinan yang membatasi kemampuan perempuan untuk mewarisi harta benda atau mendukung budaya lokal yang menentang poligami paksa.Â
Di tingkat lokal, Gerwani juga memberikan dukungan individu kepada perempuan yang telah dilecehkan atau dijauhi oleh suaminya.Â
Banyak dari anggota awalnya adalah kelas menengah, tetapi organisasi itu bekerja keras dan akhirnya berhasil menjangkau kelas pekerja dan petani. Sistem rekrutmen keanggotaan Gerwani sangat terbuka dan organisasi menerima semua perempuan dari semua kelas.Â
Namun syarat utama untuk mengikuti Gerwani adalah perempuan berusia 16 tahun atau sudah menikah sebelum usia 16 tahun. Salah satu tujuan pendirian Gerwani adalah menjadikan setiap wanita mandiri dan bersemangat untuk bekerja keras.Â
Gerwani dengan tegas menolak jawaban bahwa perempuan hanya menuruti suaminya dalam segala tindakannya. Untuk memastikan tercapainya tujuan Gerwani, Gerwani memberikan informasi dan nasihat tentang hak-hak perempuan kepada perempuan.
Pada awal 1960-an, Gerwani telah memperoleh peran dalam politik nasional. Hubungan dengan PKI semakin erat dan sisi feminis dari aktivisme telah berkurang.Â
Meskipun organisasi itu juga merupakan pendukung kuat Presiden Sukarno dan menghormati kebijakan nasionalisme dan sosialis Presiden Soekarno.
Meskipun Gerwani secara internal mengakui bahwa kelompok itu menganggap pernikahan poligami presiden tidak nyaman oleh gugusan ini. Pada tahun 1965, keanggotaan organisasi Gerwani mencapai sekitar 1,5 juta.