Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini 12 Cara Resign Kerja yang Baik dan Professional

10 Agustus 2022   23:36 Diperbarui: 11 Agustus 2022   00:02 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu sudah yakin ingin resign kerja? Jika kamu sudah mantap dan yakin resign dari pekerjaanmu sekarang, maka saatnya kamu action untuk benar-benar meninggalkan pekerjaanmu ini. Untuk meninggalkan pekerjaan ini kamu perlu cara yang baik agar terlihat profesional.

Bahkan pada beberapa perusahaan juga memiliki SOP untuk karyawannya yang ingin resign kerja. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan setelah kamu meninggalkan tempat kerja. Terutama jika kamu ingin melanjutkan karirmu di tempat lain. 

Cara Resign Kerja

Berikut ini cara resign kerja yang bisa kamu lakukan langkah-demi langkah agar proses resign kerja berjalan lancar dan sesuai prosedur yang profesional:  

1. Bicaralah dengan HRD 

Tidak ada salahnya menceritakan apa yang terjadi pada pekerjaanmu dengan atasan. Tolong jelaskan alasan pengunduran diri kamu tersebut dengan sopan dan jelas. HRD yang baik pasti akan mendengarkan keluhan karyawannya.

Selain itu juga menawarkan kompromi yang menguntungkan kedua belah pihak. Biasanya, ada periode pemberitahuan singkat jika kamu harus segera membatalkannya. 

2. Mencari Dukungan 

Apakah kamu pernah stres di tempat kerja? Gejala stres dan gangguan kesehatan mental  berbeda pada setiap orang. Jika kamu merasa  ini terjadi padamu, segera cari dukungan atau bantuan. 

Temui psikiater, psikolog, terapis, atau praktisi medis darurat untuk mendiskusikan masalah dalam pekerjaanmu tersebut. Selain itu, kamu membutuhkan dukungan  kuat dari keluarga, teman, dan orang lain sebelum  melakukan perubahan apapun, termasuk resign kerja. 

3. Buat Rencana Keuangan 

Sebaiknya kamu membuat rencana keuangan terlebih dahulu sebelum benar-benar memutuskan untuk resign kerja. Kamu harus menghitung serta mempersiapkan dana darurat, terutama jika belum mendapatkan pekerjaan pengganti. Perlu kamu ingat kembali bahwa saat memutuskan untuk resign maka kamu tidak akan mendapat pesangon. 

4. Pahami Risiko yang akan Dihadapi 

Jika kamu memutuskan untuk resign, pahami terlebih dahulu bagaimana risiko dan outcome yang akan dihadapi dari hal tersebut. Dalam praktiknya, resign yang dilakukan secara tiba-tiba bisa membuat dampak negatif terhadap reputasimu. 

5. Berbicara dengan Atasan 

Jika Sudah mempertimbangkan risiko dan outcomenya, coba komunikasikan keputusan resign tersebut sesegera mungkin pada atasan. Juga, jika kamu ingin membatalkan secara tiba-tiba, kamu perlu berbicara langsung. Baik tatap muka, melalui telepon, atau melalui email dan jangan lupa  ucapkan terima kasih. 

6. Bersikap Sopan 

Ingatlah untuk bersikap sopan, santun, dan  menggunakan bahasa profesional yang baik saat menyampaikan keputusan kamu untuk mengundurkan diri. Bahkan jika atasanmu memperlakukan dengan buruk. 

Tunjukkan profesionalisme untuk melindungi reputasi dengan bersikap sopan. Tidak hanya itu, bahkan jika mengungkapkan alasan resign, fokuslah pada situasi kamu dan jangan menyalahkan orang lain. 

7. Tulis Surat Pengunduran Diri 

Saat kamu ingin resign kerja, maka surat pengunduran diri  resmi sangat penting. Tuliskan alasan kamu untuk pergi dan sertakan tanggal pasti kamu akan meninggalkan pekerjaan. Ingatlah untuk bersikap profesional dan sopan. 

Jika kamu memiliki rencana sendiri untuk memberikan bantuan sebelum meninggalkan kantor, maka kamu bisa memasukkannya juga dalam surat pengunduran diri tersebut. Jika kamu masih kesulitan menulis surat pengunduran diri yang baik, jangan bingung. Klik contoh surat pengunduran diri berikut ini yang bisa kamu jadikan referensi untuk membuatnya. 

8. Tawaran Bantuan 

Resign kerja secara mendadak pasti akan mempengaruhi pekerjaan dan rekan kerjamu. Maka kamu dapat menawarkan untuk membantu rekan kerja untuk sementara menggantikan kamu sampai perusahaan menemukan penggantinya.

9. Jangan Meninggalkan Barang Pribadi Di Kantor 

Jika kamu telah membawa barang pribadi ke kantor, jangan lupa untuk mengambilnya setelah kamu benar-benar akan meninggal tempat tersebut. Ini membuat meja rapi dan bebas dari kekacauan dengan barang-barang yang tidak perlu. 

10. Hubungi Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)  

Ingatlah untuk menghubungi departemen sumber daya manusia perusahaan jika ingin resign kerja. Kamu tidak hanya dapat mendiskusikan keadaan yang menyebabkan kamu resign, tetapi juga meminta dokumen seperti gaji dan tunjangan lain yang belum dibayar, dan banyak lagi. Kamu juga dapat meminta jadwal untuk melakukan wawancara keluar. 

11. Mempersiapkan Wawancara Keluar 

Mempersiapkan wawancara keluar, jika diperlukan untuk semua pensiunan. Dalam wawancara keluar, kamu akan ditanya tentang waktu kamu di perusahaan. Selalu menjaga profesionalisme saat menjawab dan fokus pada aspek positif dari posisi yang kamu pegang. 

12. Menjaga Komunikasi 

Cobalah untuk menjaga komunikasi dengan mantan atasan dan rekan kerja kamu setiap saat. Bahkan jika kamu tiba-tiba harus berhenti. Dengan menjaga komunikasi, kamu juga menjaga jaringan yang akan menjadi aset berharga di masa depan.

Nah, itulah cara resign kerja yang baik agar kamu terlihat profesional dan tidak terkesan negatif saat keluar tempat kerja. Dalam praktiknya kamu memang perlu menyelesaikan beberapa hal sampai akhirnya kamu sudah benar-benar keluar dari tempat kerja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun