Kita merasa belum mencapai apapun, sehingga mengalami kekhawatiran yang disebutkan diatas. Anda harus mengerti bahwa waktu pencapaian seseorang berbeda-beda. Sekali lagi ini tentang menerima keadaan dan berdamai dengan diri sendiri
2. Tentukan tujuan dan berdiskusi dengan orang tua
Anda harus menjelaskan ke orang tua anda kehidupan apa yang anda inginkan, sehingga orang tua anda mengerti dan tidak lagi memaksa harapan mereka ke tujuan hidup anda.Â
Yang menjalani hidup anda tentu saja adalah anda, jadi dari sekarang tentukan tujuan hidup anda dari berbagai aspek yang sudah anda pikirkan. Sesuaikan dengan kemampuan dan ekspetasi anda, jika masih bingung, mungkin bisa membaca beberapa referensi bacaan dan buku tentang bagaimana cara menemukan tujuan hidup.
Jika anda sudah matang memikirkannya, maka akan mempermudah kehidupan kuliah dan pekerjaan setelah anda lulus kuliah. Kekhawatiran pun berkurang.
3. Pahami dengan baik tentang kehidupan pernikahan
Bagi kalian yang single, ingatlah bahwa tujuan anda pacaran yaitu menikah. Jadi pikirkan dengan baik kriteria suami /istri ang seperti apa yang anda inginkan. Lalu tanyakan ke diri anda apakah saya sudah layak menjadi pendamping hidup orang itu? Dari sini anda akan semakin semangat untuk memantaskan diri.
Bagi yang sudah punya pacar, salinglah bertukar pikiran tentang kehidupan pernikahan kalian kelak, dan lihat respon pasangan kalian saat mengalami berbagai masalah hidup. Dari sini biasanya kita bisa menilai apakah ia pantas atau tidak untuk melanjutkan hubungan dengan kita kedepannya.
4. Berteman secara kualitas, bukan kuantitas
Kita harus paham bahwa teman kita sedang berjuang juga untuk kepentingan hidupnya sendiri, anda hanya perlu menyaring siapa teman yang sejalan dengan anda.Â
Meskipun kalian saling fokus dengan kehidupan pribadi, selama kalian saling nyaman dan mendukung satu sama lain, maka ia akan tetap menjadi teman anda. Tidak perlu berekspetasi lebih kepada orang lain karena pada akhirnya hanyalah diri kita sendiri yang dapat kita andalkan.