Untuk yang sudah memiliki pasangan: "benarkah ia pasangan sehidup dan semati saya?"; "Layakkah ia menjadi ayah/ibu dari anak-anak saya kelak?"; "Apakah sifat menyebalkannya ini akan berubah?"
Untuk yang mencari-cari pasangan: "Apakah saya belum bisa move-on?"; "Benarkah Tuhan sudah mempersiapkan jodoh bagi saya?"; "Mengapa cinta saya bertepuk sebelah tangan?"; "Apakah tidak ada yang mau dengan saya?"; "Mengapa rindu ini menyakitkan?"
4. Pertayaan-pertanyaan tentang orang tua
"Apakah saya sanggup membanggakan mereka?"; "Mengapa mereka selalu mengatur kehidupan pribadi saya?"
5. Pertayaan-pertanyaan seputar pertemanan
"Mengapa mereka tidak memiliki waktu untuk saya?"; "Mengapa ia berubah?" "Mengapa ia tidak peduli lagi kepada saya?"
Dan yang terlebih parah, beberapa dari kita pernah bertanya: "Mengapa saya harus tetap hidup didunia seperti ini?"; "Apa sebenarnya tujuan hidup saya?"; "Untuk apa saya melakukan semua hal yang melelahkan ini?"
Jika anda pernah memikirkan beberapa hal diatas, maka kalian sedang mengalami suatu fase kehidupan yang dinamakan Quarter Life Crisis. Yaitu tahap dimana krisis identitas diri mengalami puncaknya.Â
Anda tidak perlu semakin takut, namun menerima keadaan bahwa semua yang seumuran anda juga mengalami hal-hal seperti ini.
1. Berhenti membandingkan diri