Mohon tunggu...
Grace Kristanto
Grace Kristanto Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Mother of a daughter with Congenital Rubella Syndrome. Founder of Rumah Ramah Rubella.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hal-hal Jempolan dari JNE dalam #KompasianaBlogTrip

5 Desember 2014   05:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yes, ini adalah tulisan seri ke-2 saya tentang #KompasianaBlogTrip dalam rangka HUT 24 Tahun JNE Melayani. Kalau di seri pertama saya membuat reportase rangkaian acaranya, kali ini saya ingin menuliskan tentang hal-hal yang saya acungi jempol dari kinerja para panitia JNE. Saya yakin tetek bengek A-Z tentang JNE sudah diulas oleh teman-teman lain. Catatan saya kurang lebih sama dengan para Kompasianer lainnya. So, let me write another thing here.

Disclaimer: Tulisan ini murni apa yang rasakan secara personal. Jika Kompasianer lain kurang setuju dan nggak merasakan apa yang saya rasakan, yaudah. *Halah apa sih gegayaan pakai disclaimer segala nih, bihihik*

Selama hampir 3 hari saya berada di #KompasianaBlogTrip bersama JNE, ada beberapa hal yang saya perhatikan dan saya rasa itu perlu diapresiasi. Berikut daftarnya, menurut hemat saya:

1) Akomodasi yang T.O.P.B.G.T

Honestly, saat pertama kali saya tahu bahwa kami akan menginap di Eastparc Hotel, saya kaget. Eastparc Hotel kan mahal...? Tentunya saya (dan mungkin juga yang lain) senang setengah mati bisa stay di hotel kelas atas begini. Katrok mah sudah wajib hukumnya buat saya. Saya pikir yang akan menginap di hotel ini hanya Kompasianer dan JNE. Eits, saya salah. Ternyata teman-teman media juga diinapkan di hotel ini loh. Eastparc Hotel sudah jelas dapat menjamin kenyamanan kami semua. Ini jadi poin pertama yang saya acungi jempol: JNE memikirkan bagaimana agar kami para peserta mendapat kenyamanan maksimal.

[caption id="attachment_380632" align="aligncenter" width="346" caption="Ini nih kamar nya ^^"]

1417702894342699117
1417702894342699117
[/caption]

[caption id="attachment_380633" align="aligncenter" width="302" caption="Baru pertama kali ini stay di hotel yang ada beginian :p"]

14177029841580787673
14177029841580787673
[/caption]

[caption id="attachment_380634" align="aligncenter" width="302" caption="Kamar mandi nya"]

1417703043355700419
1417703043355700419
[/caption]

2) Panitia yang Sigap (Part. 1)

Tanggal 28 November 2014 kira-kira pukul 10 malam, kami semua check in di hotel. Setelah panitia mengumumkan pembagian kamar, kami semua melenggang ke kamar siap untuk istirahat dengan cantik dan ganteng. To my surprise, di kasur-kasur kami (ada 2 twin beds), sudah ada sebuah goodie bag dan kertas yang berisi run down acara. Mungkin itu biasa yah. Yang buat saya luar biasa adalah.. kertas tersebut sudah dilengkapi dengan nama kami masing-masing yang menghuni kamar tersebut. Jadi bisa dibayangkan dong, sebelumnya panitia pasti sudah memasuki kamar kami satu-per-satu dan mempersiapkan bingkisan tersebut. Kok sempat-sempatnya yah? Padahal tanpa dilengkapi dengan nama kami masing-masing pun, tentunya kami sudah luar biasa senang kok dapat bingkisan. Jadi semakin merasa disambut. Capek-capek lalu melihat kejutan manis seperti itu, aduh meleleh rasanya.

[caption id="attachment_380635" align="aligncenter" width="346" caption="Goodie bag sudah menanti"]

14177030911442677822
14177030911442677822
[/caption]

[caption id="attachment_380636" align="aligncenter" width="432" caption="Sudah lengkap dengan nama saya"]

14177031451498142529
14177031451498142529
[/caption]

3) Panitia yang Sigap (Part.2)

Di postingan sebelumnya, saya sempat menyinggung bahwa ada kejadian seru selama dinner di acara puncak HUT JNE di Candi Prambanan. Hayo, ingat nggak? Sudah baca kan? *wink* Kejadian serunya adalah.. tiba-tiba turun hujan. Yang awalnya rintik-rintik, lama kelamaan menjadi cukup deras. Posisi kami benar-benar sedang menikmati makan malam saat itu. Di area terbuka. Kebayang kan bagaimana paniknya kami semua. Sup jagung saya yang sudah habis mendadak penuh lagi dipenuhi oleh air hujan. Saya sih sebetulnya nggak kaget. Jogja memang sedang sering hujan belakangan ini. Yang membuat saya meleleh saat itu adalah kesigapan panitia. Para panitia JNE, alih-alih berteduh menyelamatkan diri mereka sendiri, malah sibuk menyebar. Mereka dengan segera mencari payung dan jas hujan yang sudah dipersiapkan dalam jumlah banyak. Kemudian mereka membagikan jas hujan tersebut pada kami. Serius, jas hujannya buanyak banget. Beberapa panitia tampak memayungi para undangan.

[caption id="attachment_380642" align="aligncenter" width="420" caption="Dok. Pak Agung"]

1417704865253317206
1417704865253317206
[/caption]

Di setiap acara yang bertempat di area terbuka, apalagi di tengah musim hujan, panitia pasti menyediakan pawang hujan. Tapi, pawang hujan kan nggak selalu bisa kuat menahan hujannya sepanjang acara, kan? Kalau panitia JNE nggak well-prepared, mana mungkin ada begitu banyak payung dan jas hujan yang siap dibagikan pada kami semua segera setelah hujan turun? Kesigapan dan preparation mereka dalam hal ini benar-benar saya acungi jempol.

4) Perusahaan yang Mengapresiasi dan Memotivasi Karyawan

Setelah rangkaian arak-arakan di acara puncak HUT JNE di Candi Prambanan, ada beberapa rangkaian acara lagi sebelum kami mendapat hiburan dari band NIDJI. Salah satunya adalah pemberian sertifikat apresiasi (awarding) untuk para karyawan yang dinilai memiliki kinerja yang baik. Menurut salah satu panitia JNE, awarding seperti ini selalu ada dari tahun ke tahun. Di mata saya, ini luar biasa. Betapa JNE menyadari peran serta dan keterlibatan seluruh karyawan yang ada di dalam perusahaannya mulai dari karyawan dengan jabatan yang paling bawah sampai ke yang paling tinggi. Saya selalu meyakini bahwa perusahaan dapat maju dan langgeng jika menghargai seluruh karyawannya. Bukan aku, tapi kami. Inilah yang ditunjukkan oleh JNE malam itu. Untuk karyawan yang mendapatkan award, sudah tentu mereka akan merasa diapresiasi. Dihargai. Dimanusiakan. Untuk karyawan yang belum berhasil mendapat award dan masuk dalam nominasi penerima award, (mungkin) mereka akan semakin termotivasi untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi ke depannya, which is very important to any companies anywhere.

[caption id="attachment_380643" align="aligncenter" width="403" caption="Penyerahan award"]

14177050001746482714
14177050001746482714
[/caption]

5) Perusahaan yang Memiliki Jiwa Sosial

Selain awarding, ada acara lain lagi dalam puncak acara HUT JNE di Candi Prambanan. Acara tersebut adalah pemberian santunan atau bantuan sosial untuk 24 yayasan sosial yang dipilih oleh JNE. Ada 24 yayasan sosial karena ini adalah HUT JNE yang ke-24. 24 yayasan sosial tersebut diwakili oleh anak-anak yang berada dalam yayasan masing-masing. Bapak Johari Zein bersama jajaran direksi sendiri yang menyerahkan bantuan tersebut di atas panggung. Menyaksikan ini, saya terenyuh. Bisa saja JNE hanya fokus pada perayaan megah dan meriah. Tapi tidak. JNE tetap mengingat sesamanya yang membutuhkan sebagai bentuk ucapan syukur atas pertambahan usianya dalam melayani kita semua. Salut!

[caption id="attachment_380645" align="aligncenter" width="403" caption="Pemberian donasi ke 24 yayasan sosial"]

1417706292408676692
1417706292408676692
[/caption]

6) Perusahaan yang Mensejahterakan Karyawannya

Di penghujung acara puncak di Candi Prambanan, ada pengumuman grand prize yang akan diberikan oleh JNE pada karyawannya. Mau tahu apa grand prize nya? Rumah! Yak, betul, Kompasianer nggak salah membaca. RUMAH. R-U-M-A-H. Bayangkan betapa murah hatinya JNE pada karyawannya. Kalau nggak betul-betul sayang dan ingin mensejahterakan karyawannya, mana mungkin JNE menyiapkan grand prize berupa rumah? Masih belum cukup. Ternyata ada tambahan door prize berupa 15 buah motor untuk karyawan JNE yang beruntung. Perasaan saya campur aduk, antara salut, kagum, mupeng, dan masih nggak percaya. Betapa beruntungnya ya karyawan JNE ini.

7) Perusahaan yang Dapat Membuat Karyawannya Memiliki Sense of Belonging

Ini saya simpulkan sendiri saat melihat keriuhan di acara puncak HUT JNE di Candi Prambanan. Para ksatria JNE dengan antusias mengikuti acara. Bahkan ksatria JNE dari Solo sampai membuat dan membawa spanduk yang bertuliskan, "Maturnuwun JNE" loh dan nggak ketinggalan kembang api nya. Kalau mereka nggak cinta, nggak merasa betah, dan nggak memiliki sense of belonging terhadap JNE, mana mungkin mereka mau repot-repot begitu?

Hal lain yang membuat saya menyimpulkan itu adalah saat hujan mulai turun. Yang saya lihat saat itu adalah (di sekitar saya) rasanya nggak ada tuh karyawan yang mencak-mencak. Ya paling-paling sedikit panik menyelamatkan diri dari kucuran air hujan saja. Tapi nggak sampai marah-marah dan bermuka masam. Jarang saya melihat orang-orang kehujanan di suatu acara tapi nggak bermuka masam seperti ini.

So, finally, itulah yang saya amati selama berpartisipasi dalam #KompasianaBlogTrip 28-30 November kemarin. Keep up the good work dear JNE. Kudos!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun