Istilah-istilah Bahasa gaul atau slang ternyata juga banyak digunakan dan ngetrend pada era 80’an, di era tersebut Bahasa gaul dikenal dengan istilah “prokem”, prokem ini pada awalnya digunakan oleh para preman untuk berkomunikasi secara rahasia sehingga masyarawat awam tidak mengerti atau kurang paham dengan topik pembicaraan mereka, Bahasa prokem juga sering dijuluki dengan Bahasa “OK” karena pada dasarnya bahasa prokem hanyalah Bahasa sehari-hari yang disisipkan kata “OK” ditengahnya, berikut merupakan beberapa contoh dari Bahasa prokem 80’an:
- Rokum
Istilah “rokum” merupakan arti dari “rumah” dengan awalan R, disisipkan dengan Bahasa OK dan kemudian ditambahkan dengan huruf -um, sedangkan huruf h sendiri dihilangkan.
Contoh Penggunaan: “main ke rokum gue aja”
- Dokat
Istilah dokat pasti tidak asing lagi bagi anak era 80’an, arti dari dokat itu sendiri ialah “duit” dengan menggunakan kamus Bahasa prokem kemudian duit diubah menjadi dokat supaya lebih terlihat keren pada masanya.
Contoh Penggunaan: “ih pengen liburan deh tapi gue lagi gapunya dokat nih”
- Sedokur
Istilah “sedokur” ini memiliki arti “saudara” masih sama dengan menggunakan kamus menyisipkan kata OK kata saudara juga diganti menjadi Sedokur bagi muda-mudi era 80’an
Contoh Penggunaan: “kenalin nih sedokur gue dari Jakarta”
- Bokap dan Nyokap
Istilah “bokap” dan “nyokap” sepertinya tidak asing karena masih dipakai sampai saat ini ternyata asal usul Bahasa “bokap” dan “nyokap” adalah dari Bahasa gaul era 80’an yang masih melekat dengan telinga kita sampai saat ini.
Contoh Penggunaan: “Bokap, nyokap gue lagi kerja jadi gue bosen banget di rokum”
Istilah-istilah gaul juga ternyata memiliki regenerasinya sampai saat ini, perubahan zaman juga mempengaruhi perubahan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, corak perbedaan yang sangat terlihat dari bahasa gaul era 80’an dengan era saat ini ialah era saat ini lebih menekankan pada kata-kata yang singkat dan terbalik, anak muda pada zaman sekarang cenderung lebih sering menggunakan bahasa-bahasa gaul dalam berkomunikasi dengan teman sebaya supaya lebih kekinian dan mudah dipahami karena bahasa gaul saat ini justru lebih melekat di telinga para remaja kita.
Bahasa gaul/slang yang ada saat ini lebih beragam dan juga unik sehingga lebih susah ditebak untuk masyarakat awam yang tidak tahu, berbeda dengan Bahasa gaul era 80’an yang mempunyai kamusnya sendiri, bahasa gaul era saat ini lebih banyak memiliki kamus dan formula yang tetap yang dapat digunakan seperti bahasa singkatan, Bahasa dengan akhiran -s, dan juga bahasa terbalik. Beretapa contoh bahasa gaul era saat ini yang unik dan menarik:
1. Bahasa Singkatan
- Mager
Istilah “mager” merupakan singkatan dari “malas gerak” seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa Bahasa gaul saat ini lebih menekankan pada kata-kata singkatan.
Contoh Penggunaan: “aduhh tugasnya banyak banget nih mager deh”
- Gabut
Arti sebenarnya dari istilah “gabut” adalah singkatan dari “gaji buta” istilah ini biasanya digunakan untuk seseorang yang tidak melakukan kewajibannya, namun seiring berjalannya waktu istilah “gabut” diartikan sebagai “tidak ada kerjaan”.
Contoh Penggunaan: “gabut banget gue ga ngapa-ngapain”
- Mantul
Istilah “mantul” ini memiliki arti “mantap betul” digunakan sebagai apresiasi terhadap sesuatu yang keren.
- Leh Uga
Istilah “leh uga” cukup asing dan terdengar aneh bagi masyarakat yang tidak mengerti, istilah ini sebenarnya berasal dari Bahasa “boleh juga” yang kemudian disingkat menjadi bahasa gaul.
- Salfok
Istilah “salfok” memiliki arti “salah fokus”.
2. Bahasa S
Pada era saat ini “Bahasa s” sangat sering digunakan oleh anak remaja sebagai Bahasa gaul, berikut beberapa contohnya:
- Nongs/nongski: nongkrong/kumpul-kumpul
- Sans : santai
- Kemans: kemana
- Dimans: dimana
- Cans/gans: cantik/ganteng
- Dems Aps: Demi Apa
3. Bahasa terbalik
Selain singkatan, saat ini ada juga beberapa Bahasa gaul yang dihasilkan dari kata yang terbalik seperti:
- Kuy: yuk
- Kane: enak
- Alig: gila
- Sabeb: bebas
- Utas: satu
- Agit: tiga
- Tubir: ribut
Seperti yang sudah kita bahas, perkembangan zaman dan teknologi tentu akan mempengaruhi perkembangan budaya dan kebiasaan, salah satunya penggunaan bahasa gaul di Indonesia, bahasa gaul dapat memudahkan seseorang dalam penyampaiannya dan juga memiliki suatu ciri khas yang unik dalam segi bahasa itu sendiri, bahasa gaul rasanya sudah menjadi identitas kaum milenial yang gaul dan memiliki kode bahasanya sendiri dalam sebuah perilaku komunikasi. Dengan berkembang pesatnya bahsa gaul/slang yang terjadi, tetapi kita sebagai generasi muda Indonesia jangan sampai lupa akan bahasa nasional yang dimiliki dan juga tetap membudayakan bahasa nasional Indonesia.
Sumber: solo.tribunnews
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H