Mohon tunggu...
Gracia Fortuna
Gracia Fortuna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Bullying terhadap Perkembangan Mental Remaja Gen Z

22 Februari 2023   13:57 Diperbarui: 22 Februari 2023   14:03 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 yang tertera menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan mental sangatlah penting bagi kehidupan manusia terutama remaja yang sedang dalam tahap proses bertumbuh, karena kesehatan mental seseorang akan membentuk jati diri mereka kedepan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. 

Kesehatan mental yang kita miliki dan orang lain harus dijaga dengan baik agar tidak mengalami gangguan kesehatan mental. Ketika seseorang menderita gangguan mental dapat menghambat aktivitas kehidupan sehari-hari dengan perasaan yang selalu di ombang-ambing oleh kecemasan. Hal yang dialami korban dapat berakhir dengan kematian jika permasalahan bullying tidak ditangani segera oleh pihak yang bertanggung jawab. 

Seseorang yang mengalami gejala gangguan mental (neurosis) dan penyakit jiwa (psikosis) akan dapat terlihat dari tingkah laku yang dilakukan, seperti delusi (meykini sesuatu yang tidak nyata menjadi nyata), halusinasi (merasakan hal yang sebenarnya tidak nyata), mood swing (perasaan hati yang kian berubah), kecemasan, gangguan makan, pola tidur yang menjadi berantakan, penyalagunaan pengunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang), kecanduan akan alkohol atau nikotin, bertingkah laku yang tidak wajar (teriak-teriak, tertawa, dan lain sebagainya).

Bullying memiliki dampak negatif yang cukup besar terutama terhadap kesehatan mental remaja. "Bullying akan membuat anak-anak atau remaja merasa tidak nyaman" (Kevin, 2022). Gangguan mental yang dialami oleh korban bullying beragam, seperti depresi, kecemasan, gangguan tidur, munculnya perasaan rendah diri, tidak bisa bersosialisasi, mengisolasi diri, memiliki keinginan untuk membunuh diri. 

Pertama depresi dan kecemasan, ketika seseorang yang telah mengalami tindakan bullying terhadap dirinya akan merasa lebih cemas dan tertekan, sehingga mengakibatkan gangguan psikosomatis. 

Contohnya, seorang murid merasa khawatir, pusing, dan ragu untuk pergi ke sekolah. Kedua Gangguan Tidur, tindakan bullying juga akan mempengaruhi pola tidur seseorang. Sebab, bullying dapat membawa efek negatifnya kepada mimpi korban. Sehingga, mereka akan lebih sering terbangun di tengah malam, yang disebabkan oleh mimpi buruk.

Keempat rendah diri, salah satu pengaruh bullying terhadap kesehatan mental ialah anak akan menjadi rendah diri dan merasa dirinya tidak berharga. Tentunya, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan sosial emosional remaja hingga dewasa. Kelima tidak bisa berosialisasi, remaja yang mengalami bullying akan tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak sepadan dengan teman-temannya. Perasaan rendah diri bisa terbawa hingga dewasa dan dia akan kehilangan kemampuan untuk berteman.  

Keenam mengisolasi diri, korban bullying akan menarik diri dari segala kehidupan sosial dan memilih untuk hidup sendiri. Mereka tidak mau menjalin pertemanan dengan orang lain karena takut di bully.  Ketujuh memiliki keinginan untuk membunuh diri, pengaruh bullying terhadap kesehatan mental remaja tidak boleh disepelekan. Remaja yang mengalami bullying bisa mengalami depresi yang tak berujung hingga memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup. Anak bisa merasa minder dan tidak berharga sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. 

Salah satu contoh kasus bullying di Indonesia yaitu, seorang siswa berinisial MS yang berusia 14 tahun dan mengeyam pendidikan di SMPN 18 Tangerang Selatan. Nasib tragis yang MS alami harus segera ditangani oleh pihak rumah sakit karena mengalami luka sobek pada bagian kepala dan mengalami luka lebam di bagian mata dan wajah. 

Hal ini disebabkan karena MS menjadi korban bullying sekelompok siswi dari kelas yang berbeda. Kejadian pada 5 Maret 2018, sekitar pukul 09.30 WIB ketika jam istirahat ada seelompok siswi yang berisi 3 orang mendatangi kelas MS. Sekelompok siswi tersebut memaksa MS untuk dapat mendaftar dirinya dalam pertandingan futsal. 

MS menolak ajakan sekelompok siswi tersebut, tanpa alasan sekelompok siswi itu cekcok dengan MS dan melakukan tindakan penganiayaan ke MS dengan menggunakan batu sebagai senjata dalam pemukulan wajah MS. MS dilarikan ke rumah sakit dan tidak dapat mengikuti pembelajaran sekolah yang pada saat itu MS sedang menjalankan Ujian Tengah Semester (UTS). Akibat dari kejadian yang ditimpa MS membuat MS menjadi lebih takut dalam bersosialisasi atau mengenal orang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun