Mohon tunggu...
GSC
GSC Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Tips Mempertahankan Bisnis Makanan di Tengah Pandemi

27 Juni 2022   20:02 Diperbarui: 27 Juni 2022   20:10 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan seluruh manusia sehari-hari. Setiap harinya, kita tidak bisa lepas dari kebutuhan bernama makan, agar kita mendapatkan power dan kekuatan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Karena itulah, sejak zaman dahulu, bisnis di bidang makanan adalah bisnis yang bisa dibilang menguntungkan dengan perputaran penghasilan yang cenderung cepat, asalkan digarap dengan tepat dan rencana yang matang.

Orang berjualan makanan bisa cepat silih berganti karena bahan makanan yang harus kita siapkan itu harus fresh, maka jika bahan makanan yang kita siapkan tidak habis dalam hari itu juga dan menjadi tidak layak diolah kembali maka jelas kita mengalami kerugian dalam hari itu, dan bayangkan jika kerugian tersebut kita alami tidak hanya dalam sehari-dua hari, maka dalam waktu dekat usaha yang kita jalankan mungkin akan gulung tikar.

Apalagi di masa pandemic seperti saat ini, ketika semua roda perekonomian terkena imbasnya, juga dengan adanya pembatasan aktivitas masyarakat untuk keluar rumah dalam jam tertentu, adanya himbauan dari pemerintah agar kita menjaga jarak satu sama lain dan membatasi jumlah pengunjung di suatu ruangan, 

hal itu tentu saja sangat amat berpengaruh terhadap kondisi bisnis makanan yang kita jalankan. Bisnis kita jadi sepi karena sedikit sekali masyarakat yang datang untuk membeli produk makanan yang kita jual, menurunnya rata-rata bisa hingga 70%.

Banyak sekali pemilik bisnis makanan yang tidak kuat menahan kerugian dan berakhir dengan menutup gerai makanannya, namun ada banyak pula yang bertahan dan kembali mencapai keuntungan maksimal hingga saat ini. 

Kelangsungan bisnis kita tidak hanya semata karena keuntungan yang kita dapatkan, namun ada banyak mata rantai yang akan ikut terdampak jika kita bisa tetap bertahan di tengah empuran virus covid yang sudah memakan ratusan juta korban di seluruh dunia ini. 

Ada penjual bahan makanan yang ikut diuntungkan jika kita membeli produk mereka dan mengolahnya kembali, ada karyawan yang memiliki keluarga di rumah dengan perut yang harus di isi, ada tukang parkir yang mengais sedikit rejeki dari kendaraan yang mampir ke gerai kia, dll.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan pemilik bisnis makanan agar bisnis bisa tetap bertahan di gempuran situasi yang tidak menentu ini yang saya kutip dari laman uangonline:

  • Menyediakan Layanan Online Delivery

Karena adanya pembatasan pengunjung di suatu ruangan demi meminimalisir penyebaran virus covid19, namun kebutuhan konsumsi adalah salah satu hal yang pokok, maka opsi adanya online delivery adalah pilihan terbaik. Pelanggan tidak perlu keluar rumah, namun tetap bisa mendapatkan makanan yang pelanggan butuhkan. 

Namun untuk menyediakan layanan ini, pelaku bisnis harus menyiapkan kurir antar dan meningkatkan kebersihan kurir dan kehigienisan makanan agar penularan covid bisa diminimalisir.

  • Menambah Opsi Bayar Online

Selain meminimalisir pengunjung di satu ruangan, kondisi pandemic juga membuat kita harus meminimalisir kontak dengan orang lain, termasuk dalam urusan pembayaran. Akan jauh lebih baik dan bijaksana sebagai pemilik usaha kita menyediakan opsi layanan pembayaran online seperti contoh paling simpelnya menggunakan mbanking, 

atau dengan menggunakan emoney yang pilihannya semakin banyak saat ini. Untuk menarik minat dari pelanggan, kita bisa  membuat promo tertentu atau diskon untuk pelanggan yang membayar menggunakan emoney, dengan begitu biasanya pelanggan akan semakin tertarik untuk memanfaatkan promo atau diskon yang kita sediakan.

  • Mendaftarkan Gerai Makanan di Ojek Online

Langkah selanjutnya, datarkan produk makanan kita di ojek online seperti Grabfood, Gofood, atau Shopeefood yang semakin gencar menawarkan promo. 

Dengan cara ini, kita bisa mendapatkan pelanggan baru dari daerah lain yang sebelumnya tidak terjangkau oleh market kita tanpa harus khawatir terhadap biaya tambahan seperti uang bensin yang harus kita keluarkan secara manual jika kita mengirimkan makanan sendiri, dengan ikut mendaftar di Grabfood, Gofood, atau Shopeefood ongkos kirim tidak dibebankan ke penjual langsung namun ke pembeli.

  • Melakukan Promo Lewat Media Sosial

Di masa pandemic yang membuat masyarakat mengurangi akitivitas sosial secara real, masyarakat memindahkan interaksi sosialnya lewat media sosial. Lewat whatsapp, Instagram, facebook, tiktok, twitter, dan lain sebagainya. Ambil peluang itu untukmemasarkan produk makanan yang kita jual agar produk kia bisa menjangkau pelanggan lebih luas. 

Untuk makanan siap santap yang harus dikonsumsi saat itu juga, kita bisa mengandalkan kurir antar, untuk makanan siap santap yang bisa dibekukan kita bisa memandafatakan jasa kirim dengan chiller box seperti yang dimiliki oleh Paxel agar bisa mengantarkan makanan dalam waktu relative cepat meskipun ke luar kota. 

Untuk makanan kering yang bisa lebih tahan lama, kita bisa memasarkan produk melalui marketplace seperti shopee, tokopedia, blibli.com, lazada, dll dan mengirimkan produknya melalui jasa seperti TIKI, JNE, JnT, Sicepat, dan lain sebagainya.

  • Atur Jadwal Kerja Pegawai

Selain menjaga kesehatan pelanggan dan kurir, jangan lupa untuk mengatur jadwal kerja/shift pegawai agar kondusif di masa pandemi ini. Jangan sampai kita luput memperhatikannya dan kemudian malah menjadikan ruang produksi kita rentan terjangkit virus, 

karena jika sudah begitu maka tidak ada yang bisa kita lakukan selain mensterilkan ruangan dalam kurun waktu tertentu dan tentu akan berimbas pada aktivitas produksi kita. Pastikan tidak ada banyak orang dalam ruangan di satu shift, sediakan media untuk mencuci tangan yang memadai, sediakan semprotan disinfektan untuk mensterilkan dapur dan ruangan sekitar kantor produksi, dan pastikan setiap pegawai menggunakan masker.

  • Sediakan Menu Sehat

Sebagai produsen, tidak ada salahnya untuk "ride the wave" sebagai upaya untuk bertahan di masa pandemic. "ride the wave" yang dimaksud di sini adalah dengan memanfaatkan peluang dari kejadian yang sedang terjadi di masyarakat luas. Sebagai penjual makanan di tengah pandemic, maka menyediakan makanan yang lezat, sehat, bergizi adalah poin plus yang bisa kita tawarkan kepada para pelanggan. 

Makanan atau minuman yang mengandung rempah yang sehat yang ikut menaikkan imun tubuh yang bisa mebantu para pelanggan menjaga tubuhnya agar tetap sehat menghadapi virus mematikan akan mendapatkan tempat sendiri di hati pelanggan di masa pandemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun