Mohon tunggu...
GSC
GSC Mohon Tunggu... Administrasi - Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seseorang yang senang menambah pengetahuan dan menyebarkannya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cara Berinvestasi di Usia 20-an

28 Desember 2019   16:11 Diperbarui: 28 Desember 2019   16:14 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya saja dalam hal berinvestasi forex. Karena pengetahuan yang kurang dalam, maka kebanyakan orang asal saja dalam memilih broker dan tanpa strategi yang belum teruji, sehingga ketika terjun dalam trading real, dengan segera mengalami loss. Ada baknya jika belum paham dalam investasi, belajarlah dahulu. Carilah pengetahuan. Atau gunakan tenaga ahli, seperti manager reksadana atau robot forex atau financial planner.

Setiap Investasi Harus Memiliki Tujuan

Apa tujuanmu untuk investasi ? jika tujuanmu tidak kuat dalam hal investasi ini. Maka, biasanya akan cepat lelah dan tidak rutin lagi dalam menjalankan investasi. Carilah dan tetapkan tujuan kamu dalam berinvestasi. Misalkan saja, kamu akan melakukan investasi dalam jangka waktu 3 tahun agar dapat melakukan perjalanan ke luar negeri, atau kamu ingin memiliki rumah sendiri, sehingga kamu perlu melakukan investasi pada waktu sekian tahun.

Dengan adanya tujuan dalam berinvestasi, maka kamu akan lebih termotifasi dalam melakukannya.

Aturlah Anggaran Rutin Kamu Berdasarkan Nominal, Bukan Persentase.

Kalau menurut salah satu pakar financial planner Indonesia, anggaran ditentukan dari persentase. Misal, untuk kebutuhan hidup 60% dan investasi 40%. Apabila pendapatan Rp. 10 juta, maka untuk kebutuhan hidup Rp. 6 juta dan investasi Rp. 4 juta. Dan jika gaji naik mejadi Rp. 12 juta, maka kebutuhan hidup menjadi Rp. 7,2 juta dan investasi menjadi Rp. 4,8 juta.  Namun apabila fokus kamu pada investasi, maka sebaiknya tidak menggunakan persentase seperti itu, tetapi menggunakan nominal. Contohnya, apabila gaji kamu Rp. 10 juta, dan kamu anggarkan untuk kebutuhan hidup adalah Rp. 6 juta, maka ketika gaji kamu naik menjadi Rp. 12 juta, maka anggaran untuk kebutuhan hidup seharusnya tetap Rp. 6 juta dan pada anggaran investasi dinaikkan menjadi Rp. 6 juta, dari yang sebelumnya hanya Rp. 4 juta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun