Mohon tunggu...
Grace Miranda Siregar
Grace Miranda Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang berusaha mencapai gelar sarjana sosial

Aku Ada untukmu tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selaksa Perjuangan Emak

15 September 2020   22:06 Diperbarui: 16 September 2020   21:12 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan mata yang masih sayu dan mengantuk. Dalam mobil sudah berada teman-teman Emak yang tidur seadanya di Bangku mobil mengenakan kain sarung tipis karena masih mengantuk dan menggigil kedinginan.

Emak mengisyaratkanku untuk tidur disisinya menunggu mobil tiba di pasar. Setelah sejam lama perjalanan kulihat pasar sudah dipadati para pedagang dan pembeli yang saling bertransaksi.

Aku terheran ternyata jam segini orang-orang sudah sangat sibuk mencari nafkah.

Sambil Ku tergopoh-gopoh mengikuti langkah ibu menuju pedagang-pedangang langganan emak. Langkah Emak sangat cepat, berkeliling menawar harga barang dari satu penjual ke penjual lain. Setelah itu kami membawa belanja menuju mobil angkutan. Sebagian ditaruh di atas kepala Dan sebagiannya lagi di tangan. Begitulah sampai barang-batang kebutuhan telah terkumpul. 

Tidak terasa waktu berjalan matahari sudah terbit dan cahayanya mulai menyilaukan. Waktu menunjukkan pukul 09:30 WIB. Emak mengajakku untuk sarapan di salah satu warung makan langganannya. 

Sambil menikmati hidangan, aku tertegun menyadari betapa besarnya pengorbanan Emak untuk mencari nafkah, mengais rejeki di pagi hari. Ia harus bangun lebih awal dari Ibu-ibu lainnya. Ia menahan dingin, rasa kantuk, lapar maupun lelah hanya untuk mendapatkan barang dagangan yang akan kami jual kembali nantinya. Aku bertekad suatu hari untuk sukses hingga Emak tidak perlu lagi pergi ke pasar dengan segala rintangannya.

Pangkalpinang, 14 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun