Mohon tunggu...
Grace KeziaFebriana
Grace KeziaFebriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student Majoring in Communication Science at Atma Jaya University Yogyakarta

Nugas terus, refreshing kapan?

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Keberhasilan Tirto.id sebagai Media dengan Jaringan IFCN Pertama di Indonesia

26 Oktober 2021   08:47 Diperbarui: 26 Oktober 2021   08:53 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang jurnalis memiliki komitmen yang tinggi terhadap suatu kebenaran dari berita. Sehingga informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat merupakan informasi yang telah terverifikasi kebenarannya.

Fact-checking journalism atau jurnalisme pemeriksa fakta merupakan sebuah terobosan baru dalam perkembangan jurnalisme digital. Jurnalisme pemeriksa fakta dalam penyajian informasinya memaksimalkan penggunaan fitur digital yang ada. Selain itu, teknologi IFCN juga dapat digunakan sebagai sarana pengurangan disinformasi dari sebuah berita.

MENGENAL LEBIH DALAM MENGENAI FACT-CHECKING JOURNALISM

Muckracking journalism atau jurnalisme contong merupakan fenomena awal dari praktik jurnalisme pemeriksa fakta yang digunakan untuk mengulas berita-berita kontroversial melalui laporan investigasi. 

Sejak berkembangnya jurnalisme digital pengecekan sebuah fakta dan verifikasi sebuah data jauh lebih kompleks. Setiap aktivitas pemeriksaan fakta yang dilakukan tetap berpegang pada nilai jurnalisme yakni memberikan informasi yang aktual bagi para pembacanya. 

Terdapat beberapa karakteristik dari jurnalisme pemeriksa fakta secara umum yakni interaktivitas, multimedia, hipertekstualitas, non-linearis, personal, dan konvergensi. Selain itu, narasi reporter juga digunakan sebagai tumpuan utama dalam mengambil sudut pandang media. 

Selain itu, tujuan utama dari fact-checking journalism yakni meningkatkan kualitas jurnalisme, mendidik publik, hingga meningkatkan perilaku politik (Nurlatifah, M. 2019).

APA ITU JARINGAN IFCN?

International Fact-Checking Network atau yang biasa disebut dengan IFCN merupakan sebuah jaringan media internasional yang berdiri pada tahun 2015 dan memiliki tujuan untuk mengurangi berita palsu (fake news atau hoax) maupun berita keliru (misinformation) melalui pemeriksaan dan penjelasan fakta secara rinci.

Sebanyak 44 media sudah lolos verifikasi dalam jaringan IFCN ini. Pada tanggal 12 Januari 2018, Tirto menjadi media pertama yang berhasil lolos verifikasi oleh jaringan periksa internasional ini di Indonesia.  

TIRTO SEBAGAI MEDIA PERTAMA DI INDONESIA YANG LOLOS VERIFIKASI JARINGAN IFCN

Sumber: ifcncodeofprinciples.poynter.org
Sumber: ifcncodeofprinciples.poynter.org

Tirto.id merupakan salah satu situs berita di Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 13 Agustus 2016. Tirto didirikan oleh Atmaji Sapto Anggoro. 

Para verifikator International Fact-Checking Network (IFCN) melalui indepth reporting dan periksa data, menilai Tirto sebagai media yang memiliki keseriusan dalam menyajikan data yang dapat dipertanggungjawabkan, kredibel, serta akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun