Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pro dan Kontra: Pemberian Kado kepada Guru saat Kenaikan Kelas

5 Juni 2024   21:52 Diperbarui: 6 Juni 2024   16:50 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
teaching science (dokpri)

Mungkin hanya beberapa guru saja yang telah mempunya gaji yang lumayan, karena pengalaman yang sudah puluhan tahun mengajar, bisa juga karena sudah mendapatkan sertifikasi guru atau ASN, bisa juga karena mengajar di sekolah-sekolah internasional dengan tuntutan pengajaran yang sangat tinggi.

Jika ada orangtua murid secara pribadi memberikan kado kepada seorang guru atas niat yang terselubung, itu jatuhnya menjadi sogokan, menyogok guru agar lebih peduli terhadap anaknya. 

Sebagai guru yang bijaksana seharusnya pemberian itu ditolak karena setiap murid-muridnya adalah spesial dan semua diperlakukan sama, tidak ada anak emas atau anak tiri, semua sama dihadapan guru.

Guru akan selalu support anak didiknya dengan talenta mereka masing-masing. Setiap didikan dan ajaran yang diberikan oleh guru akan diingat oleh anak muridnya kelak.

Menjadi guru yang digugu dan ditiru tidaklah mudah, karena mendidik manusia. Manusia bergerak, berfikir dan bertumbuh. Setiap tahun ada pertumbuhan dan kecerdasan secara akademik, emosi dan spiritual yang berkembang.

Kebahagiaan guru bukanlah terletak dari kado/pemberian orang tua murid setiap tahun, namun kepada pertumbuhan dan perkembangan anak didik mereka secara akademik, spritual dan emosi. 

Melihat anak didik mereka berhasil dalam hidupnya sesuai dengan talenta dan kemampuan anak didiknya adalah kebahagiaan tersendiri bagai seorang guru, walalupun terkadang guru dilupakan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun