Mungkin hanya beberapa guru saja yang telah mempunya gaji yang lumayan, karena pengalaman yang sudah puluhan tahun mengajar, bisa juga karena sudah mendapatkan sertifikasi guru atau ASN, bisa juga karena mengajar di sekolah-sekolah internasional dengan tuntutan pengajaran yang sangat tinggi.
Jika ada orangtua murid secara pribadi memberikan kado kepada seorang guru atas niat yang terselubung, itu jatuhnya menjadi sogokan, menyogok guru agar lebih peduli terhadap anaknya.Â
Sebagai guru yang bijaksana seharusnya pemberian itu ditolak karena setiap murid-muridnya adalah spesial dan semua diperlakukan sama, tidak ada anak emas atau anak tiri, semua sama dihadapan guru.
Guru akan selalu support anak didiknya dengan talenta mereka masing-masing. Setiap didikan dan ajaran yang diberikan oleh guru akan diingat oleh anak muridnya kelak.
Menjadi guru yang digugu dan ditiru tidaklah mudah, karena mendidik manusia. Manusia bergerak, berfikir dan bertumbuh. Setiap tahun ada pertumbuhan dan kecerdasan secara akademik, emosi dan spiritual yang berkembang.
Kebahagiaan guru bukanlah terletak dari kado/pemberian orang tua murid setiap tahun, namun kepada pertumbuhan dan perkembangan anak didik mereka secara akademik, spritual dan emosi.Â
Melihat anak didik mereka berhasil dalam hidupnya sesuai dengan talenta dan kemampuan anak didiknya adalah kebahagiaan tersendiri bagai seorang guru, walalupun terkadang guru dilupakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H