Hidup, apakah sekedar hidup? Setiap orang yang ada di dunia adalah bagian dari kehidupan dan merupakan pilihan Allah untuk hidup. Namun apakah hidup hanya sekedar hidup? Adakah yang tahu bagaimana akhir dari hidup kita? Apakah yang ingin kita ciptakan selama hidup? Apakah ada yang tahu gambaran hidup seseorang ketika dia dilahirkan?Â
Ada berbagai macam kehidupan yang kompleks, ada yang menggunakan hidupnya dengan sesuka hatnya, ada yang hidup seperti tidak mempunyai aturan, namun ada juga yang punya aturan dan sangat teratur hampir tidak ada flexibelitas dalam hidupnya. Banyak ragam dalam kisah kehidupan dalam kehidupan manusia yang sangat rumit.
Bagaimanakah agar hidup kita mempunyai kehidupan buat orang lain, bagaimana agar kita hidup berdampak buat orang lain sekalipun terkadang hidup kita seolah-olah terlihat terabaikan oleh karena memikirkan kehidupan orang lain. Untuk berdampak bagi orang lain dibutuhkan pengorbanan diri yang rela hati dan tidak pernah hitung-hitungan dalam hidup, namun tetap mempunyai hikmat dan bijaksana, karena yang kita hadapi setiap hari adalah kehidupan manusia yang bergerak. Manusia bergerak aktif dan berfikir, mempunyai ego dan keinginan duniawi yang jika tidak dapat mengendalikan diri akan jatuh terhadap berbagai pencobaan-pencobaan dan hidup dalam dosa. Dosa akan menjauhkan manusia dari Tuhannya, namun Tuhan bukanlah manusia yang tidak dapat mengampuni, Tuhan dapat mengampuni dosa-dosa kita, jika kita mau datang dan berserah memohon pengampunan dosa kepadaNya, maka Tuhanpun akan mengampuni dosa kita.Â
Hidup, apakah sekedar hidup? Setiap orang yang sudah dewasa, pasti mempunyai tujuan hidup. Namun yang menjadi permaslaahannya adalah apakah kita sudah tahu tujuan hidup kita? Coba kita bertanya kepada anak SD, apakah tujuan hidupmu nak? atau yang sederahana, apakah cita-citamu nak? Mereka akan menjawab, dokter, polisi, guru dan lainnya, namun setelah mereka tamat SD, ditanya lagi, apa citamu-citamu kelak, berganti lagi, dan yang lebih parahnya ketika SMU ditanya, pilihan jurusannya apa nanti kalau sudah kuliah? Lihat nanti saja, jawaban yang banyak diterima. Ada juga yang menjawab buat apa kuliah?, aku mau menikah saja, ada banyak jawaban yang mencerminkan kehidupan seseorang. Namun mereka yang telah menentukan tujuan hidupnya dengan bimbingan orangtuanya akan tahu arah dan jalan yang benar tujuan hidupnya dan akan membentuk hidupnya seperti apa. Kitapun mungkin sebagian besar seperti itu, ya sudahlah, sudah kecemplung disini, ya dinikmati saja.Â
Jadi memang untuk mengetahui arah dan tujuan hidup kita, seyogyanya ada tuntunan, arahan, dan bingkai kehidupan yang akan dijalankan oleh si anak ketika dia lahir ke bumi ini. Darimanakah dapatnya semua itu agar tahu arah dan tujuan hidupnya, tentunya dari orangtua masing-masing dan mau bejar dalam proses kehidupan. Kehidupan kita saat ini adalah hasil dari pengajaran orang tua kita, pembentukan diri di masyarakat, keingingan kita dan juga tidak luput dari faktor lingkungan yang mempengaruhi kita saat ini. Tidak ada orang yang mahir dan lancar dalam menjalani kehidupannya, semua selalu belajar dalam proses kehidupan, Â bahkan sekalipun sudah berusia 100 tahun yang telah banyak makan asam dan garamnya tetapi masih dalam proses pembelajaran kehidupan walau sudah lebih paham.Â
Kehidupan manusia yang sangat kompleks dan seperti benang yang kusut yang sulit untuk diperbaiki saat ini. Penulis menyampaikan hal ini, karena penulis melihat kejadian-kejadian di luar fikiran penulis saat ini, banyaknya narkoba yang membuat kehidupan seseorang rusak, akhlak, fikiran dan ada yang banyak meninggal karena narkoba, bahkan membunuh orangpun banyak, karena kecanduan terhadap narkoba. Yang kompleksnya para bandar narkoba menikmati kekayaan mereka dengan hidup mewah, sementara orang-orang yang menikmati narkoba hasil jualan dari bandar narkoba menderita. Betapa berat dunia ini harus melihat kerusakan hidup manusia yang sudah kompleks dan sulit diperbaiki, karena semua elemen kehidupan terkait satu dengan yang lainnya. Mau diberantaspun sulit, karena mereka yang berotoritas sendiri untuk memberantasnyapun ada di dalamnya, bagaimana mau menciptakan kehidupan yang seharusnya menjadi hidup namun jadi mati.
Hidup apakah sekedar hidup? Setiap orang yang telah mempunyai dan mengalami pembelajaran dan bertumbuh dalam hidupnya, inilah yang disebut dengan hidup menjadi hidup. Seorang yang dapat menggunakan waktunya untuk kehidupan yang berdampak dia adalah orang yang telah menemukan arti sebuah kehidupan. Hidup jangan mau hanya sekedar hidup, karena kita tidak tahu jam kehidupan kita kapan akan berhenti. Jika hidup kita belum menemukan arah dan tujuannya, walaupun kita sudah dewasa, maka temukan segera mungkin, jangan tunggu hari esok untuk dapat menemukan arti hidup kita masing-masing.