Hal ini menjadi salah satu faktor banyaknya urbanisasi ke Jakarta. Namun, saat mereka tiba di Jakarta, tidaknya seperti apa yang mereka bayangkan walaupun mungkin lebih banyak peluang yang di dapatkan.Â
Dengan pindahnya para pemuda dan pemudi desa yang di daerah ke Jakarta, membuat Jakarta semakin padat penduduk dan orang-orang yang produktif di daerahpun menjadi berkurang, hal ini jugalah yang membuat daerah menjadi tertinggal karena masyarakat usia produktif pindah ke Jakarta.Â
Bagaimana cara mengatasi agar pemuda dan pemudi dapat tetap mencintai daerahnya tanpa harus hijrah ke kota Jakarta. Ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan dan dikembangkan yaitu:Â
1. Aspek Ekonomi
- Mengembangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
UMKM salah satu penopang berjalannya ekonomi di sebuah daerah yang dapat dikelola oleh pelaku UMKM. Bagi mereka yang tinggal di daerah dapat melihat hasil bumi yang ada di daerahnya masing-masing. Jika daerah pertanian penghasil singkong, ubi, nangka dapat diolah menjadi keripik singkong, ubi dan nangka. Demikian juga dengan hasil bumi lainnya.Â
Ada sebuah daerah di Garoga namanya dusun Parsosoran, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, penghasil gula aren asli. Hal ini diketahui penulis karena beberapa kali penulis terjun ke daerah tersebut melakukan pelayanan. Gula aren tersebut sangat berkualitas dan dikelola secara tradisional oleh masyarakat lokal.
Penulis pernah membelinya ketika berada di Parsosoran, harga jualnya sekilo sepuluh tahun lalu dua belas ribu rupiah, sekarang sudah naik menjadi duapuluh delapan ribu perkilo.Â
Pemerintah daerah perlu memperhatikan pengembangan dan jaringan pemasaran dari gula aren tersebut agar lebih menjangkau masyarakat luas. Semakin banyak penjualan, maka penghasilanpun bertambah dan roda perekenomiam di sebuah daerahpun berjalan.Â
- Menyediakan berbagai lowongan pekerjaan. Semakin banyak dibuka lowongan pekerjaan dengan mengembangkan UMKM, maka minat dari masyarakat desa untuk hijrah ke Jakarta dapat berkurang.Â
2. Aspek Infrastruktur
Infrastruktur daerah yang baik dapat mempengaruhi perkembangan perekonomian. Jalan yang bagus memudahkan petani untuk menjual hasil taninya ke kota.
Kita bersyukur terhadap Bapak Presiden Jokowi yang telah membangun infrastruktur yang dapat membantu masyarakat pedesaan untuk menjual hasil buminya ke kota dengan lancar karena sudah tersedia transportasi umum dengan jalan yang bagus.Â
3. Aspek Pendidikan dan Kesehatan
Meningkatkan dan menyediakan fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar di sekolah-sekolah. Memberikan pelatihan berbagai keahlian dalam dunia pendidikan kepada guru-guru. Khususnya dengan adanya Kurikulum Merdeka yang menerapkan sistem pembelajaran dengan praktek, dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif.Â
Selain Bidang pendidikan, penting juga diberikan penyuluhan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal terhadap masyarakat desa melalui Puskesmas yang tidak terlalu jauh dari desa mereka.Â
4. Aspek Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Alam yang berkelanjutan
Pemerintah Daerah harus dapat melihat potensi dari daerahnya masing-masing. Mengelola sumber daya alam dengan baik untuk kepentingan masyrakat. Pentingnya melaksanakan penyuluhan masyarakat yang berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat daerah.
Training dan pemahaman tentang pengelolaan hasil bumi, bagaimana cara memasarkan, mendisgn produknya dengan menarik agar menjadi nilai jual yang tinggi sangat penting. Semua itu membutuhkan SDM yang berkualitas.
Seperti daerah Sidikalang yang ada di Sumatera Utara, penghasil kopi yang sangat enak. Kopi Sidikalang memiliki produk unggulan yaitu kopi robusta. Kopi Robusta dari Sidikalang ini cocok untuk pecinta kopi dengan aroma yang sedang.Â
Saya pernah ke Sidikkalang dan menikmati kopi yang luar biasa enak. Nah produk lokal seperti ini harus lebih dikembangkan oleh pemerintah daerah yang mungkin kopi Sidikalangpun sudah ada di Luar Negeri namun jangkauannya masih perlu lebih luas lagi. Jika penghasilan seorang petani kopi di Sidikalang sudah mencapai ratusan juta dalam satu tahun, tidak perlu lagi memikirkan untuk urbanisasi ke Jakarta.Â
Jika Pemerintah Daerah tutup mata dengan potensi yang ada di daerahnya, maka Jakarta akan menjadi sasaran empuk urbanisasi setiap tahun. Lebih baik kelola potensi daerah yang ada di daerah kita masing-masing. Namun jika tidak ada lagi jalan pilihan memang ingin hijrah ke Jakarta setidaknya mempunyai keahlian dan sudah tersedia tempat tinggal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H