Bincang-bincang hangat pertama, bersama pak Bowo
Trans-Jakarta terinspirasi oleh Trans-Milenio Bogota yang telah dibangun dan sukses besar sehingga menjadi sorotan dan contoh positif bagi kota besar seperti Jakarta. Transjakarta ada beberapa jenis  ada bus wisata (transjakarta double decker), bus gandeng, ada yang warna orange, biru muda dan pink. Sekarang sudah ada Jak Linko yang bentuknya seperti angkot dengan tarifnya nol (0) artinya gratis, tetapi kita wajib tap Kartu Jak Linko saat naik dan turun dari Jak Linko. Kalau supir Transjakarta disebut Pramudi.Â
Dalam bidang pelayanan Transjakarta berusaha memperbaiki dan memberikan pelayanan yang baik seperti:
1. Halte Trans Jakarta dapat dijadikan spot foto yang bagus seperti Halte Bundaran HI yang setiap hari pengunjungnya bisa sampai sepuluh ribu per hari.
2. Berkolaborasi dengan UMKM untuk aktivitas ekonomi di berbagai halte.
3. Jenis bahan bakar Transjakarta ada dua yaitu bahan bakar fosil dan listrik. Untuk bahan bakar fosil dapat mengurangi emisi sampai 94% dibandingkan naik motor atau mobil, untuk Transjakarta yang berbahan bakar listrik sudah mengurangi emisi 99%.
Kita ketahui bahwa kendaraan yang berbahan bakar fosil mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang terbentuk secara alami di kerak bumi yang menghasilkan polusi jika digunakan berkelanjutan dapat merusak iklim bumi. Karena itulah Transjakarta memikirkan upaya untuk menyelamatkan bumi dengan menggunakan Transjakarta  listrik yang sudah aman digunakan. Sebelum digunakan, Trans Jakarta Listrik sudah diuji terlebih dahulu, seperti ketahanananya, batre dan keamanannya. Transjakarta Listrikyang digunakan saat ini  diimport dari China.Â
4. Minimal isi kartu uang elektronik Trans Jakarta adalah 5K
5. Tarif naik Trans Jakarta murah, kalau pagi jam 5.00 WIB - 7.00 WIB hanya dua ribu rupiah dan diatas jam tujuh tiga ribu lima ratus.