Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Transjakarta dengan Program Sustainable 3B: Bersih, Berdaya dan Bestari

3 Maret 2024   20:10 Diperbarui: 3 Maret 2024   20:14 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau ditanya tentang Jakarta, apakah yang pertama terlintas dari pikiran kita? Kalau penulis ditanya adalah macet setelah macet banjir, bukan Jakarta namanya kalau tidak macet dan banjir.

Sudah lama sekali, masyarakat kota Jakarta menikmati hidup dalam kemacetan. Saya masih ingat pada tahun 2005 pertama kali saya ada di Jakarta, menggunakan transportasi umum, yaitu Kopaja tetapi bukan Kopaja 71 ya, karena Kopaja 71 adalah Komunitas Kompasianer Jakarta. 

Pernah menikmati naik Kopaja, MetroMini dan angkot merah yang sampai sekarang masih beroperasi di wilayah Jakarta Barat Pengalaman naik kendaraan umum Kopaja dan MetroMini pernah dicopet hp dan dompet dua kali. Sampai teman saya sesama perantau Jakarta mengatakan, kalau tidak pernah dicopet naik Kopaja dan MetroMini tidak sah untuk tinggal di Jakarta, karena  bukan hanya saya saja anak rantau yang pernah dicopet, teman-teman saya yang sudah duluan merantau di Jakartapun pernah dicopet.

Pengalaman tragis lagi, saat supirnya ugal-ugalan, kadang untuk mengejar setoran berlomba dengan supir Kopaja atau MetroMini di jalan, serasa balapan mobil, yang membuat penumpang khawatir dan pucat. Kalau baru datang dari kampung saat itu harus belajar berlari mengejar bus dan harus cepat-cepat naik ke bis, kalau tidak bisa jatuh, karena belum duduk, bisnya sudah jalan. 

Hidup di kota Jakarta memang tidak ada habis cerita dan pengalaman yang seru untuk disampaikan dan dikenang termasuk dengan alat transportasinya. Bersyukur pemerintah menemukan solusi untuk mengurangi kemacetan yaitu dengan menyediakan layananan Transjakarta. Pertama kali Transjakarta beroperasi orang menyebutnya "bus way", padahal "bus way" itu kan, jalan bis, tapi memang namanya sudah kebiasaan ya, tetap saja menyebut busway. 

Pertama kali naik Transjakarta itu senang banget ya, namanya juga masih baru pertama kali muncul. Alat transportasi yang ada ACnya biasanya kan naik MetroMini dan Kopaja AC alami, kalau tidak bau ketek, bau bensin, bau got, segala jenis aroma.

Transjakarta sudah beroperasi sejak tahun 2004, sebuah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan. Nah, saat dibuka layanan untuk Koridor Kalideres, kitapun mulai beralih naik Transjakarta, walau memang kadang naik MetroMini dan Kopaja, karena kalau naik Transjakarta kita harus naik tangga dan jalan menuju halte panjang, sudah lelah pulang kerja disuruh naik tangga lagi kan makin lelah juga ya, jadi kalau bekerja kita kadang-kadang masih naik Kopaja dan MetroMini. Tetapi seiring berjalannya waktu, Kopaja dan MetroMini semakin hari semakin sedikit dan akhirnya tidak beroperasi lagi hingga sekarang.

Pada hari Sabtu, 02 Maret 2024, Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71) diberi kesempatan untuk mengenal Transjakarta lebih jauh, bersama Tim Pak Bowo sebagai Kepala Departemen Humas & CSR Transjakarta ada ibu Maya, Pak Joko dan juga ibu Dinda juga ada mba Bela dan mas Eka dari Tim Sebumi. Kopaja71 diundang untuk acara Jakarta Green Tour. 

Titik kumpul kami di Hotel Pullman, di depan halte Bundaran HI Astra bersama dengan Tim Transjakarta dan Tim Sebumi yang dimulai dengan bincang-bincang hangat dengan pak Bowo. 

dokpri
dokpri

Bincang-bincang hangat pertama, bersama pak Bowo

Trans-Jakarta terinspirasi oleh Trans-Milenio Bogota yang telah dibangun dan sukses besar sehingga menjadi sorotan dan contoh positif bagi kota besar seperti Jakarta. Transjakarta ada beberapa jenis  ada bus wisata (transjakarta double decker), bus gandeng, ada yang warna orange, biru muda dan pink. Sekarang sudah ada Jak Linko yang bentuknya seperti angkot dengan tarifnya nol (0) artinya gratis, tetapi kita wajib tap Kartu Jak Linko saat naik dan turun dari Jak Linko. Kalau supir Transjakarta disebut Pramudi. 

Dalam bidang pelayanan Transjakarta berusaha memperbaiki dan memberikan pelayanan yang baik seperti:

1. Halte Trans Jakarta dapat dijadikan spot foto yang bagus seperti Halte Bundaran HI yang setiap hari pengunjungnya bisa sampai sepuluh ribu per hari.

dokumentasi Kopaja71
dokumentasi Kopaja71

2. Berkolaborasi dengan UMKM untuk aktivitas ekonomi di berbagai halte.

3. Jenis bahan bakar Transjakarta ada dua yaitu bahan bakar fosil dan listrik. Untuk bahan bakar fosil dapat mengurangi emisi sampai 94% dibandingkan naik motor atau mobil, untuk Transjakarta yang berbahan bakar listrik sudah mengurangi emisi 99%.

dokpri
dokpri

Kita ketahui bahwa kendaraan yang berbahan bakar fosil mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang terbentuk secara alami di kerak bumi yang menghasilkan polusi jika digunakan berkelanjutan dapat merusak iklim bumi. Karena itulah Transjakarta memikirkan upaya untuk menyelamatkan bumi dengan menggunakan Transjakarta  listrik yang sudah aman digunakan. Sebelum digunakan, Trans Jakarta Listrik sudah diuji terlebih dahulu, seperti ketahanananya, batre dan keamanannya. Transjakarta Listrikyang digunakan saat ini  diimport dari China. 

4. Minimal isi kartu uang elektronik Trans Jakarta adalah 5K

5. Tarif naik Trans Jakarta murah, kalau pagi jam 5.00 WIB - 7.00 WIB hanya dua ribu rupiah dan diatas jam tujuh tiga ribu lima ratus.

Setelah semua peserta dan Tim sudah tiba di lokasi kami pun melanjutkan perjalan dengan naik Transjakarta listrik yang nyaman, menuju M-Bloc dan Taman Literasi dengan menggunakan kartu JakLinko yang sudah dibagikan oleh Tim Transjakarta. Terima kasih untuk Kartu JakLinkonya untuk Tim Transjakarta.

dokpri
dokpri

Kami turun di M-Bloc dan menuju Taman Literasi Christina Martha Tiahahu. Di Taman Literasi, kami dipandu oleh Tim Sebumi tentang sustainable lingkungan yang berkelanjutan. Setelah dari Taman Literasi kami melanjutkan perjalanan menuju ke M-Bloc dan lunch di Roastman Restaurant di M-Bloc. 

dokpri
dokpri

Pak Bowo kembali melanjutkan penjelasannya bahwa Transjakarta sudah beroperasi  sebanyak 4500 unit. Mempunyai petunjuk arah seperti jalur yang warna kuning khusus untuk pengguna disabilitas yang tidak mampu melihat. Pengguna Transjakarta setiap hari satu hingga  1,2 juta pelanggan. 

dokpri
dokpri

Kontribusi Transjakarta untuk sustainable lingkungan

Transjakarta merilis program Bersih, Berdaya, Bestari pada tanggal 18Juli2023 untuk program sustainable.

Aspek Bersih (environement) dimaknai bertanggung jawab terhadap lingkungan dalam memerangi krisis iklim, dengan pemanfaatan panel surya di halte-halte. BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bidang sektor transportasi mengajak keterlibatan dengan mitra operator bus, agen pemegang merek (APM), hingga pelanggan. Berkontribusi dengan penanaman pohon dan bibit Mangrove yang berkelanjutan. Hingga kini, sudah 493 pohon dan 23.786 bibit Mangrove yang terealisasi.

Aspek Berdaya (economy) dimaknai tumbuh dan berkembang bersama ekonomi lokal. Ada 9 dari 11 operator layanan Mikrotrans merupakan koperasi. Di halte-halte Transjakarta juga disediakan ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk aktivitas ekonomi. 

Aspek Bestari (social) menyediakan ruang inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat bermobilisasi melalui Transjakarta Cares. Layanan transportasi ini diperuntukkan bagi penyandang disabilitas secara gratis. 

dokpri
dokpri

Fasilitas bebas biaya naik Transjakarta juga diberikan bagi 15 kategori, antara lain lansia, marbot, hingga jumatik (juru pemantau jentik). Transjakarta telah mengoperasikan 100 unit bus listrik pada 2023. Teknologi baru ini mampu menekan emisi karbon. Masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi baik roda dua maupun empat ke Transjakarta sudah mengurangi emisi karbon hingga 94%. Bahkan pengurangan emisi karbon mencapai 99,9% dengan operasional bus listrik. 

dokumentasi Kopaja71
dokumentasi Kopaja71

Dengan adanya Jakarta Green Tour kali ini, sudah lebih mengenal Transjakarta ditambah dengan program Bersih, Berdaya dan Bestari. Mari mulai beralih menggunakan Transjakarta walau jalan menuju halte panjang,yang dapat melatih otot kaki menjadi kuat dan sembari berolahraga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun