RINDU DALAM DIAM
Air mata tak kunjung berhenti
Mengingat masa-masa indah bersamamu
Hatiku masih merintih, ketika kenangan itu kembali
Melintas dalam pikiran dan benakku
Masih sulit bagiku berdiri tanpamu
Aku berusaha,
Namun masih tetap dalam bayang-bayangmu
Kala peti tempat terakhirmu ditutup
Hatiku perih, meronta, tak dapat dipungkiri
Kadang aku bertanya
Mengapa begitu singkat waktu bersamamu
Mengapa begitu cepat Tuhan memanggilmu
Dikala aku masih membutuhkanmu
Masih ingin merajut hari-hari bersama
Kini engkau telah tiada
Bahagiamu telah engkau raih
Aku masih berjuang di bawah matahari yang bersinar tanpamu
Lemah, pedih, letih dan sedih
Berjuang untuk tetap tegar setiap hari
Walau kadang pikiranku lebih kuat dari keyakinanku
Aku hanya rindu dalam diam
Jika hari berganti demi hari
Harapanku dalam doa, untuk tetap tegar dan mampu berjalan tanpamu
Tuhan menjaga dan melindungiku
Memelihara kehidupan kami yang telah engkau tinggalkan
Kepergianmu tak dapat dihindari
Semua adalah otoritas Dia yang Menciptakanmu
Allah yang berdaulat atas waktumu dan waktuku
Dalam bahagiamu bersama Dia Sang Pencipta
Harapan kami semakin dikuatkan dalam keyakinan
Walau rindu, tak dapat tersampaikan
Tuhan Allah yang mengetahui kebenaran
Bahwa Tuhan sang Pemelihara kehidupan
Walau hati ini masih dalam kepedihan dan rindu yang mendalam
Tetapi hidup harus terus berjalan
KarenaTuhan tetap memelihara kehidupan umatnya yang berduka dan terbeban.
Larut dalam kepedihan,
Bukanlah pilihan keselamatan
Hanya tinggal dalam Tuhanlah, ada keselamatan dan perlindungan yang sejati
Jakarta,
Taruli Basa H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H