Tertawa juga dapat mengurangi gangguan depresi dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dengan tertawa hormon endorphin bekerja lebih cepat. Hormon endorphin  diproduksi oleh kelenjar pituitary yang terletak dibagian bawah otak, yang mampu menimbulkan perasaan senang, bahagia sehingga meningkatkan energi seseorang.Â
Dalam perjalanan hidup, mungkin banyak permasalahan yang kita hadapi mulai dari bangun pagi. Contoh saat kita pergi bekerja, khususnya yang tinggal di kota metro, setiap hari berhadapan dengan macetnya kota Jakarta yang membuat kita sudah capek duluan di jalan sebelum tiba di kantor, banyaknya pekerjaan dan tuntutan kerja, kadang kita lembur, dimarahi dan ditegur oleh atasan karena pekerjaan kita kurang bagus dan harus diulang kembali, apalagi kita bekerja sebagai auditor keuangan, satu senpun salah, harus diperbaiki lagi laporan keuangannya, membuat kita pusing. Â
Coba kita relaksasi atau therapy diri sendiri dengan tertawa, cari jalan agar kita dapat tertawa untuk menstimulasi hormon endorphin kita bekerja. Hidup ini sudah penuh dengan tekanan, jangan ditekan-tekan lagi agar tidak semakin tertekan.
Tekanan dapat dikurangi dengan cara melakukan relaksasi diri sendiri. Tidak pakai harga yang mahal untuk dapat relaksasi psikologis kita, hal yang mudah dan sederhana seperti tertwa tidak terpikirkan oleh kita, padahal tidak butuh biaya sama sekali, hanya butuh mengatur emosi kita dengan cara melihat hal-hal yang lucu.Â
Tertawa juga dapat menarik perhatian orang banyak. Coba kita tertawa di meja kantor kita, orang-orang pasti melihat kita, ada apa ya? Semakin lama kita tertawa orang mulai mengikuti kita tertawa dan kemungkinan akan datang ke meja kita, menanyakan ada apa kenapa ketawa sendiri? Tetapi jangan sampai berlama-lama ketawanya bisa ditegur sama atasan.
Kalau hidup kita sudah mulai mengarah ke tingkat stress, cobalah mengatasinya sendiri dengan therapy tertawa, karena bahagiamu, kamu sendiri yang menentukannya, bukan orang lain. Jika tawamu memberi manfaat terhadap oranglain, bagikanlah, karena tertawa itu menular.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H