Mohon tunggu...
Grace Aprilia
Grace Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ESFJ-A

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepsi Mahasiswa di Kantin X terhadap Perilaku Merokok Elektrik

31 Desember 2023   13:51 Diperbarui: 31 Desember 2023   14:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Electronic cigarette (rokok elektronik) atau e-cigarette merupakan salah satu Nicotine replacement therapy (NRT), yang menggunakan listrik dari tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap dan oleh WHO disebut sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) (BPOM, 2015). 

Dalam waktu 10 tahun pengguna rokok elektrik di Indonesia meningkat 6,1 juta. Mirisnya, 2,8 persen diantaranya adalah berusia muda dan berprofesi sebagai pelajar. 

Prevalensi perokok elektrik naik dari 0.3% (2011) menjadi 3% (2021). Kemudian, prevalensi perokok mahasiswa usia 13-15 tahun juga meningkat sebesar 19,2% (Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2021). Prevalensi pengguna rokok elektrik tertinggi pada Provinsi DI Yogyakarta, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta (Riskesdas (2018).

Melihat betapa meningkatnya penggunaan vape di kalangan anak muda, membuat kami tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia dengan metode penelitian wawancara mendalam. Kami  melakukan penelitian pada 7 mahasiswa sebagai informan utama dan 3 orang sebagai informan kunci. 

Informan utama terdiri dari Mahasiswa/i Universitas X yang sedang berada di Kantin X berusia antara 19-21 tahun, dimana mayoritas informan berusia 21 tahun. Seluruh informan berasal dari fakultas yang berbeda, mulai FMIPA, Farmasi dan Vokasi. Sedangkan untuk informan kunci, terdapat penjaga kantin X, distributor rokok elektrik dan civitas kampus.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai persepsi terhadap merokok elektrik bersama mahasiswa/i dan penjual makanan Di Kantin X, seluruh informan mengetahui apa itu rokok elektrik dan beberapa dari informan merupakan pengguna rokok elektrik. 

Gambaran rokok elektrik menurut informan cukup bervariasi ada yang berpandangan itu serupa dengan rokok konvensional hanya saja lebih praktis  digunakan, terdapat informan yang mengatakan rokok elektrik memiliki rasa yang lebih enak karena tersedia berbagai varian rasa liquid. 

Terkait resiko kesehatan dari penggunaan rokok elektrik, sebagian besar informan mengetahui dampak negatif yang dapat ditimbulkan seperti resiko penyakit paru-paru, jantung dan pernapasan. 

Menurut informan yang pengguna rokok elektrik mereka mengungkapkan alasan positif tertentu dalam menggunakan rokok elektrik seperti membuat rasa tenang dan merasakan kemudahan serta kebersihan dengan menggunakan rokok elektrik dibandingkan rokok konvensional.

Selain itu, perilaku merokok dilihat sebagai hal yang umum dilakukan di Kantin X. Namun, terdapat perubahan perilaku merokok yaitu meningkatnya penggunaan rokok elektrik di Kantin X. Faktor fungsional lain yang berhubungan dengan rokok elektrik adalah perasaan setelah menggunakan rokok elektrik. Para informan yang menggunakan rokok elektrik mendapatkan rasa tenang dan lega. 

Salah satu informan merasa tenang setelah menggunakan rokok elektrik terutama saat sedang mengalami stres. Rasa tenang akibat rokok elektrik dapat disebabkan oleh ketergantungan nikotin. Ketika seseorang bergantung atau kecanduan nikotin dan berhenti menggunakannya akan mengakibatkan gejala putus nikotin yang bersifat sementara.

Hasil wawancara ini juga menunjukkan adanya perbedaan persepsi dan pemahaman mengenai rokok elektrik di kalangan pengguna. Oleh karena itu, akan sangat bermanfaat untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna memahami faktor personal yang mempengaruhi perilaku merokok elektrik di Kantin X, termasuk pemahaman mereka terhadap informasi mengenai rokok elektrik dan persepsi mereka terkait dampak kesehatannya. 

Melalui faktor-faktor struktural, dapat dipahami bahwa keputusan untuk menggunakan rokok elektrik di Kantin X dipengaruhi oleh kombinasi aspek praktis, pengaruh sosial, dan lingkungan promosi yang mendukung. Analisis ini memberikan wawasan penting untuk merancang intervensi yang lebih efektif dalam mengelola perilaku merokok elektrik di lingkungan kampus khususnya kantin X.

Selain dari informan utama, terdapat juga jawaban-jawaban dari informan kunci. Berdasarkan hasil wawancara bersama civitas kampus, sudah ada larangan merokok, namun mayoritas adalah perokok. Sejauh ini informan sering melihat mahasiswa menggunakan rokok elektrik, bahkan perempuan pun banyak yang menggunakannya. 

Sampai saat ini, untuk program sendiri hanyalah program sosialisasi dan K3L karena dari fakultas belum ada peraturan yang begitu aktif. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara bersama penjaga kantin X, penjual menyebutkan jika dirinya pribadi tidak masalah selama itu tidak mengganggu dirinya secara langsung dan informan cukup menghargai individu yang menggunakan rokok elektrik karena itu pilihan dari masing-masing individu itu sendiri. 

Selain itu dikarenakan pemakaian rokok elektrik tidak mengganggu seperti rokok konvensional yang berbau menyengat dan abunya membuat kotor kantin.

Secara keseluruhan, hasil penelitian menyoroti kompleksitas dan keragaman faktor yang membentuk perilaku merokok elektrik di lingkungan kampus. 

Kesimpulan ini memberikan dasar yang kuat untuk merancang intervensi yang lebih baik, memahami perbedaan persepsi, meningkatkan pengetahuan, dan mengatasi faktor-faktor struktural yang mempengaruhi perilaku merokok elektrik di Kantin X. Sehingga saran yang kami berikan adalah memperkuat dan mempertegas batas kawasan tanpa rokok serta perlu aturan dan sanksi yang tegas dalam hal merokok khususnya di lingkungan Kantin X bagi civitas kampus. Bagi mahasiswa, mematuhi peraturan yang ada di sekitar kampus demi kenyamanan warga kampus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun