Ronggeng Sebagai Identitas Budaya Dukuh Paruk
Film Sang Penari banyak menampilkan sisi budaya lokal, khususnya mengenai ronggeng. Ronggeng Dukuh Paruk menjadi identitas budaya regional yang dimiliki oleh Dukuh Paruk. Penduduk Dukuh Paruk menggunakan ronggeng sebagai identitas yang mereka miliki dan karakterisitik daerah mereka.
Identitas budaya merupakan karakteristik atau ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang kita ketahui batasan-batasannya jika dibandingkan dengan karakteristik atau ciri kebudayaan orang lain (Verulitasari & Cahyono, 2016). Faktor pembentuk identitas budaya adalah kepercayaan, bahasa, dan perilaku (Verulitasari & Cahyono, 2016).
Dukuh Paruk masih memiliki warisan sejarah yang cukup kuat serta bersifat turun-temurun. Ronggeng dipercaya akan membawa keberkahan dalam hidup mereka dan bagi tempat tinggal mereka. Warga Dukuh Paruk percaya bahwa menjadi ronggeng merupakan hal yang terhormat.
Bahasa yang digunakan dalam lantunan lagu saat pementasan ronggeng merupakan Bahasa Jawa, yang menunjukan bahwa kesenian ronggeng tersebut berasal dari daerah Jawa khususnya Jawa Tengah. Dukuh Paruk bertempat di Jawa Tengah, terlihat dari Bahasa Jawa yang mereka gunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari.
Perilaku atau gerakan-gerakan yang ada dalam tarian ronggeng menunjukan bahwa gerakan-gerakan tersebut menggambarkan perempuan Jawa. Pakaian yang digunakan oleh Srintil saat menari ronggeng seperti sampur dan kemben juga menunjukan bahwa tarian tersebut berasal dari daerah Jawa.
Daftar Pustaka
Kodrati, Finalia. (2011, November 2). Mengintip 'Sang Penari' dari Balik Lensa. Retrieved from VIVA.co.id:
Majalah Cobra. (2011, December 2). Di Balik Adegan Film Sang Penari. Retrieved from MAJALAH COBRA:Â
Pudyadhita, Tiara. (2018, December). REPRESENTASI PEREMPUAN PENARI DALAM KESENIAN RAKYAT RONGGENG (STUDI SEMIOTIKA PADA FILM SANG PENARI). Interaksi Online, Vol. 1 No. 1, 9-10.
Verulitasari, E & Cahyono, A. (2016). NILAI BUDAYA DALAM PERTUNJUKAN RAPAI GELENG MENCERMINKAN IDENTITAS BUDAYA ACEH. Catharsis: Journal of Arts Education, Vol. 5 No. 1, 42.