Mohon tunggu...
Grace Jessica
Grace Jessica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

I have a cool food taste. Posting every Wednesday or when I feel like it. #YOUforU

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Thomas Cup 2020: Kami Kembali ke Ibu Pertiwi

18 Oktober 2021   19:59 Diperbarui: 18 Oktober 2021   20:09 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia raya merdeka, merdeka 

Tanahku, negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia Raya!

(18/10) Sejarah kembali terukir. Minggu, 17 Oktober 2021 di Aarhus, Denmark, tim Badminton Indonesia berhasil merebut piala Thomas kembali ke pangkuan pertiwi. Setelah 19 tahun lamanya, penantian seluruh rakyat Indonesia berbuah manis.

Melawan Tiongkok, Indonesia berhasil meraih 3 poin kemenangan melalui dua pertandingan Tunggal Putra dan satu Ganda Putra.

Sempat tertinggal di set ke-2, Jonatan Christie menjadi penentu kemenangan Indonesia dengan skor 21-14, 18-21, 21-14 dari Li Shi Feng. Laga ini berdurasi lebih dari satu jam.

"Terima kasih Tuhan, tanpa-Mu saya bukan siapa-siapa. Saya juga ingin berterimakasih kepada pendukung Indonesia di rumah dan di stadion. Saya bangga menjadi orang Indonesia." ujar Jonatan dikutip dari akun twitter @BadmintonTalk. "Ini adalah pencapaian terbesar saya, lebih besar dari Asian Games."

Hendra Setiawan, kapten Timnas Badminton Indonesia turut senang dan bangga. Hendra yang sebelumnya menanti-nantikan piala Thomas Cup kembali, akhirnya bisa mengangkat piala bersama dengan rekan satu tim nya. 

Ia memberikan apresiasi kepada seluruh anggota tim yang bermain hari ini. Thomas Cup 2020 merupakan medali Major Event pertama yang ia raih.

Sebelumnya, ada Anthony Sinisuka Ginting serta pasangan Fajar/Rian yang juga turut menyumbang poin untuk Indonesia.

Ada tiga pemain yang tidak bermain di laga final, yaitu ganda campuran racikan baru pelatih Herry IP, Daniel Marthin/Kevin Sanjaya, dan tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito. Ketiganya tidak bermain karena tiga laga pertama telah dimenangkan oleh Indonesia.

Kemenangan ini bukan sekedar keberuntungan pemain sendiri. Dibalik itu, turut serta para pelatih yang telah membimbing seluruh pemain sebelum, saat dan sesudah Thomas Cup. Hendry Saputra & asisten pelatih Irwansyah pada sektor tunggal putra dan Herry Iman Pierngadi pada sektor ganda putra.

Indonesia terakhir kali mengangkat piala Thomas Cup pada tahun 2002. Thomas Cup 2002 diselenggarakan di Guangzhou, Tiongkok pada tanggal 9-19 Mei 2002. Indonesia memenangkan Thomas Cup untuk yang ketiga belas kalinya, dan kelima kalinya secara beruntun. Kala itu, Indonesia menang atas Malaysia 3-2.

Saat ini hanya ada 5 negara yang pernah memenangkan Thomas Cup. Dengan Indonesia sebagai negara yang memenangkan terbanyak pada tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1996, 1998, 2000, 2002, dan 2020. Jepang dan Denmark sama-sama menjadi juara satu kali pada 2014 & 2016.

Anthony Sinisuka Ginting. Jonatan Christie. Shesar Hiren Rhustavito. Chico Aura Dwi Wardoyo. Marcus Fernaldi Gideon. Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mohammad Ahsan. Hendra Setiawan. Fajar Alfian. Muhammad Rian Ardianto. Leo Rolly Carnando. Daniel Marthin.

Mereka adalah pengukir sejarah. May we salute, remember and follow their sacrifice!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun