Ada tiga pemain yang tidak bermain di laga final, yaitu ganda campuran racikan baru pelatih Herry IP, Daniel Marthin/Kevin Sanjaya, dan tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito. Ketiganya tidak bermain karena tiga laga pertama telah dimenangkan oleh Indonesia.
Kemenangan ini bukan sekedar keberuntungan pemain sendiri. Dibalik itu, turut serta para pelatih yang telah membimbing seluruh pemain sebelum, saat dan sesudah Thomas Cup. Hendry Saputra & asisten pelatih Irwansyah pada sektor tunggal putra dan Herry Iman Pierngadi pada sektor ganda putra.
Indonesia terakhir kali mengangkat piala Thomas Cup pada tahun 2002. Thomas Cup 2002 diselenggarakan di Guangzhou, Tiongkok pada tanggal 9-19 Mei 2002. Indonesia memenangkan Thomas Cup untuk yang ketiga belas kalinya, dan kelima kalinya secara beruntun. Kala itu, Indonesia menang atas Malaysia 3-2.
Saat ini hanya ada 5 negara yang pernah memenangkan Thomas Cup. Dengan Indonesia sebagai negara yang memenangkan terbanyak pada tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1996, 1998, 2000, 2002, dan 2020. Jepang dan Denmark sama-sama menjadi juara satu kali pada 2014 & 2016.
Anthony Sinisuka Ginting. Jonatan Christie. Shesar Hiren Rhustavito. Chico Aura Dwi Wardoyo. Marcus Fernaldi Gideon. Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mohammad Ahsan. Hendra Setiawan. Fajar Alfian. Muhammad Rian Ardianto. Leo Rolly Carnando. Daniel Marthin.
Mereka adalah pengukir sejarah. May we salute, remember and follow their sacrifice!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H