Di tengah suramnya nasib parpol ini, tetap ada satu atau dua kader yang bermunculan dengan kwalitas yang layak. Sebut saja Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta hari ini. Ahok pernah menyebut kader, anak kandung partai, serta Ketua DPP PDIP ini, “sebagai orang jujur dan tidak serakah”.
Djarot adalah mantan Walikota Kota Blitar dua periode. Djarot memiliki segudang prestasi, misalnya, pada tahun 2008 mendapat penghargaan Komite Pemantauan Pelaksaaan Otonomi Daerah; pada tahun 2006, 2007, dan 2008 Kota Blitar berhasil mendapatkan penghargaan Piala Adipura secara berturut-turut. Dia juga tidak korup, serta santun. Djarto bukan tipe pemimpin yang berkarakter kasar, meski dia juga tegas.
Masih ada nama lain yang bisa disebut, tetapi ini satu contoh saja untuk mengatakan bahwa seburuk-buruknya parpol, organisasi ini masih layak dipercayai. Masyarakat masih bisa menaruh harapan bahwa lembaga ini bisa berkontribusi melahirkan kader potensial menjadi pemimpin masyarakat yang amah serta tidak korup. Ini seharusnya menasihatkan kita bahwa dikotomi bahwa kalau kader partai pasti buruk atau sebaliknya calon independen pasti “suci” adalah pernyataan pukul rata yang tidak berlaku umum, itu kasusistik. Harus dipahami secara kontekstual.
Karena itu, yang diperlukan bukan menyudutkan, sembari menyanjung calon independen, sebaliknya parpol perlu didukung untuk melakukan perbaikan kinerjanya. Masyarakat bisa melakukan dengan terlibat dan aktif dalam parpol sebagai pengurus parpol. Dengan terlibat aktif, ide-ide perbaikan seperti pentingnya transparansi, perlunya penguatan kapasitas keuangan partai dari sumber yang legal, proses kaderisasi harus berjalan, serta pentingnya membangun partai berbasis ideologi, bisa terus disuarakan secara terus-menerus. Masyarakat pun bisa terlibat dengan menjadi kader, dan suara perbaikan juga tetap memungkinkan dilakukan.
Wacana dikotomi kelompok relawan dan parpol adalah sesuatu yang tidak masuk akal, ini pilihan yang tidak sebanding dan layak. Karena Pokan adalah solusi sesaat, sedangkan parpol adalah bagian dari sistem politik yang permanen. Jadi mau tidak suka, terlibat dalam agenda-agenda perbaikan atas kondisi dan sistem partai politik merupakan cara berpikir jangka panjang yang harus lebih diprioritaskan, ketimbang sibuk dengan gagasan calon independen yang sesaat tetapi juga belum tentu menghasilkan pemimpin yang lebih baik tersebut. (**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H