senja menggaruk pada tepi laut yang kemaruk, Pertiwi
sejauh pandanganku melayang;
kulihat tubuhmu menggeliat
seumpama perempuan sakit bersalin,liat
sebelum akhirnya, aku hampir yakin, kau ingin jadi mayat
bergejolak pada rahim bumi yang setia menjadi pelayat
Marah
Mengamuk
Kecewa
lalu Mati
untuk Bangkit
Senja masih menggaruk pada tepi laut yang kemaruk, Pertiwi
lalu aku bertanya padamu, untuk apa kita disini hari ini ?
katamu ; kau ingin membiarkan senja pada tepi laut yang kemaruk menggurat
menjejak bekas sewarna darah yang mengalir dalam urat
lalu pergi ditelan malam
untuk musnah
dan
kembali terbit
Senja sudah pergi, Pertiwi
dan kulihat kau, sungguh ingin
bertemu matahari
Esok pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H