Pemerintah Desa Detusoko Barat juga ingin membangun partisipasi kaum perempuan dalam kegiatan kepariwisataan, dan keterlibatan kaum ibu - ibu dalam aktivitas wisata.
Untuk mendukung pelatihan, Pemerintah Desa menghadirkan narasumber dari Maumere yang telah dan aktif dalam program pemberdayaan.
Susilowati Koopman, trainer dari Komunitas Lala Family Maumere yang melatih membuat wine dan kerajinan tangan mengapresiasi pemerintah desa dan masyarakat Desa Detusoko Barat.
"Saya senang dan bangga bisa berada di Detusoko Barat dan baru kali ini mendapat undangan langsung dari Desa," ungkapnya.
Menurutnya, selama ini mereka hanya diundang oleh dinas atau lembaga. "Namun baru kali ini pertama mendapat undangan untuk pelatihan langsung dari Desa," tegasnya lagi.
Dia menguraikan bahan dasar wine antara lain, nenas, mangga, pisang, wortel dan jahe.
Selain itu mereka juga melatih membuat mie kelor, mie wortel dan mie biasa. "Kita buat juga burger vegan dari nangka dan jantung Pisang, serta juga bakso," tambah Susi.
Ia senang ibu - ibu peserta sangat antusias. Yosefina Noeng, sudah membuat kalung dari kain tenun, anting - anting, gelang dan anyaman untuk botol air (tumbler).
Sementara iTunes, dua narasumber lainya Froym Darung dan Elisma melakukan menginspeksi objek wisata sekitar Detusoko.
Froym menuturkan Detusoko Barat sangat kaya karena selain atraksi hidup harian warga desa, kopi, dan atraksi sanggar, susur sawah ada pula juga bisa jalur treking, ada paket wisata healing trip karena ada air panas, sawah, pangan organik.
Mereka ingin membantu membuat paket healty tour karena ada stone massage di sungai, massage di sauna, yoga, camping ground dan wisata gastronomi, ada health organic breakfast/coffee noon, dan wisata rohani.