Mohon tunggu...
Oris Goti
Oris Goti Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Kampung Asal Watujaji, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Menyukai jurnalistik, fotografi, pariwisata, budaya olahraga dan musik

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sensasi Minum Wine Saat Kabut Turun, Khas Detusoko Barat Ende

12 Desember 2021   09:42 Diperbarui: 12 Desember 2021   09:46 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi (Oris Goti). Kafe Lepa Lio Detusoko Barat, Kabupaten Ende, 1 Desember 2021.

Ada kabar menarik dari Desa Detusoko Barat. Saat ini ibu - ibu di salah satu desa wisata di Kabupaten Ende itu, tengah kembangkan wine atau anggur khas Detusoko Barat.

"Ada empat jenis wine bahan dasarnya buah - buahhan," kata Nando Watu, Kepala Desa Detusoko Barat, dalam percakapan singkat kami tadi malam via telepon whatapp, Sabtu 11 Desember 2021.

"Mau coba kah, ahahaha," imbuhnya. Yah saya tertarik mau mencicipi wine khas Detusoko Barat. Tinggal atur jadwal ke Detusoko Barat.

Menurut Nando, wine cocok dinikmati di daerah dingin seperti Detusoko Barat.

"Selama ini kan yang orang kenal cuma moke, kita coba buat wine, tapi tentu kadar alkoholnya kecil. Cocok minum di daerah dingin," kata Nando.

Saya teringat Kafe Lepa Lio Detusoko Barat. Membayangkan, meneguk wine, di Kafe itu. Kafe dengan konsep natural, latar pemandangan sawah dan momen alam, kabut turun perlahan membentangi bukit. 

Bukan hanya Wine, kata Nando, saat ini juga, ibu - ibu, perempuan, di Detusoko Barat melalui program pemberdayaan desa, tengah belajar membuat kerajinan tangan dan paket wisata kesehatan 'Massage'.

Yah, pasca meraih juara 4 kategori Desa Wisata Berkembang dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (Adwi) Nando dan warga Detusoko Barat, semakin bersemangat, memperkaya, memperbanyak atraksi pariwisata.

Tujuannya, menarik minat wisatawan dan wisatawan bisa punya pengalaman berwisata yang beragam, khas dan berkesan. Sebab, pariwisata, bukan hanya soal tempat, perjalanan fisik, tetapi juga pengalaman, pertukaran pemahaman dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun