Oleh Goris Lewoleba
Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Vox Point Indonesia
Belakangan ini,  jagad politik di Tanah Air, baik di  Media Mainstream mapupun  maupun di Media Sosial sedang dipenuhi dengan beragam berita yang berseliweran terkait dengan dinamika situasi politik menyongsong Pemilu 2024.
Meskipun serangkaian berita  dimaksud sedang silang  sengkarut dengan intervensi berita kriminal atas kematian Brigadir J di tangan atasannya sendiri yang juga adalah seorang  Jenderal Polisi Bintang Dua, tetapi  berita politik di Tanah Air masih tetap menyita perhatian publik.
Hal ini disebabkan karena  menurut Aristoteles,  manusia adalah Zoon Politicon atau makhluk politik, sehingga dengan itu,  betapapun adanya diksi sosial yang menyatakan bahwa "politik itu kotor", tetapi isu politik di Tanah Air  tetap saja  mencuri perhatian masyarakat, karena hal itu terkait dengan sikap  dan persepsi politik dari masyarakat,  baik di tingkat Elit Politik  maupun  di kalangan Akar Rumput.
Apa lagi hal dimaksud,  senantiasa berkorelasi secara signifikan dan berbanding lurus secara parallel dengan ideologi, yang kemudian  diberi muatan sentimen agama, suku  dan antar golongan sebagai identitas politik dari sebagian masyarakat di negeri ini.
Oleh karena itu,  meskipun jadwal Pemiliu,  terutama Pilpres relatif masih lama,  tetapi dinamika situaisi Partai Politik yang tampak di atas permukaan,  telah memperlihatkan betapa hasrat kuasa yang tak terbendung,  dimana para pimpinan dari berbagai  Partai Politik sedang melakukan manuver politik untuk menemukan formula politik yang lebih  pas dan tepat, serta yang sesuai dengan situasi politik yang sedang berkembang.
 Formula politik ini akan dapat ditemukan dan dipaduserasikan melalui pendekatan politik dan negosiasi yang semakin lebih cair dalam pertemuan siilaturahmi antar para Pimpinan Partai Politik dengan modus operandi sebagai Safari Politik.
Berkenan dengan situasi yang  demikian, maka hal itu dapat  dipahami sebagai momentum dan  situasi yang menggambarkan  bahwa, klim politik semakin dinamis,  dan mengandung banyak tafsir dengan makna politik yang bersifat lentur dan kontekstual yang sejalan dengan  persiapan Pemilu dan Pilpres 2024.
Oleh karena itu, setiap pertemuan politik antara para Pimpinan Partai Politik dapat dipandang sebagai upaya untuk mengidentifikasi  dan nenemukenali unsur kesesuaian dalam realitas Political Chemistry atau unsur Kimia Politik dalam rangka  menghadapi Pesta Demokrasi Pemilu,  terutama dalam Pilpres 2024,  agar dapat merebut kekuasaan secara politik di ranah eksekutif di Indonesia. Â
Dengan demikian,  maka, adapun  realitas politik yang bakal  ditemukan adalah  Koalisi atau Oposisi, yang biasanya akan ditentukan oleh ideologi serta visi dan misi dari Partai Politik yang bersangkutan. Meskipun,  bukan tidak mungkin akan muncul pula formula Koalisi atau Oposisi atas dasar kepentingan Pragmatisme Politik.