La Pilotta juga menjadi tempat teduh yang aman di kala hujan. Lorongnya yang besar dan tinggi itu cocok untuk tempat bernaung. Sambil bernaung, pengunjung bisa berbagi cerita dan menikmati panorama indah dan luas di depannya. Tinggal saja mau menengadah ke arah mana. Ada halaman besar di depan dan di belakang. Juga di dua sisi samping.
Paciotto adalah salah satu arsitek terkenal di Italia. Lahir di kota Urbino, Italia Tengah dari seorang ayah yang bekerja di keluarga Raja (Duca) di kota tersebut. Ia kemudian melalangbuana ke Roma. Di sini keahlian arsiteknya mulai dibentuk hingga bekerja di lingkungan Kepausan di Roma.
Dari Roma, ia melanjutkan petualangannya ke berbagai kota di Italia seperti Milan, Parma, Piacenza, Napoli, Liguria, juga beberapa kota lainnya. Ia juga menyambangi kota seni lainnya di Eropa misalnya di Barcelona dan Real Madrid, Spanyol.
Paciotto bekerja keras merealisasikan rumah raja ini. Rumah ini memang bukan soal rumah biasa. Di dalamnya ada banyak kantor, gudang, kamar, dan sebagainya. Semua ini untuk memenuhi keinginan raja ini.
Raja Ottavio ingin agar semua keluarganya beserta para pembantunya tinggal di rumah ini. Jangan heran jika satu bagian besar di dalamnya berisi berbagai kantor dan ruang kerja untuk beberapa bidang.
Jasa sang arsitek Francesco Paciotto sebenarnya hanya bagian awal atau garis besar dari rumah ramah ini. Bagian dalam atau bagian kecilnya dikerjakan oleh Pelukis sekaligus arsitek Simone Moschino dari kota Orvieto, Italia Tengah (12 novembre 1553 –20 giugno 1610). Moschino bekerja di Parma pada masa pemerintahan Raja Ranuccio I Farnese. Dialah yang merancang beberapa bagian dalam rumah ramah ini antara tahun 1602 sampai 1611. Karya Moschino-lah yang membentuk La Pilotta hingga saat ini.
La Pilotta saat ini adalah La Pilotta yang direstorasi setelah kehancuran oleh bom pada 1944 yang lalu. La Pilotta direstorasi tanpa mengubah konsep bangunannya antara tahun 1986 sampai 2001—bersamaan dengan restorasi halaman Piazza della Pace oleh arsitek Swiss, Mario Botta.