Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Piazza della Pace, Tempat Nongkrong Favorit Orang Parma

14 Oktober 2016   11:17 Diperbarui: 16 Oktober 2016   07:21 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
duduk sambil menikmati gemercik air, FOTO: parma.repubblica.it

Piazza ini menjadi indah atas jasa arsitek Mario Botta. Botta adalah arsitek asal Swis. Ia lahir pada 1 April 1943. Ia masih hidup sampai sekarang. Botta banyak berkecimpung dengan dunia taman dan arsitek Italia sejak dia belajar seni dan arsitek di kota Milan dan Venezia pada kurun waktu 1964-69.

Sebelum belajar di Italia, Mario Botta sudah memperkenalkan karyanya dalam bidang arsitek tepat setelah dia menyelesaikan sekolah menengah atasnya di usia 18 tahun. Saat itu dia berhasil merancang satu model rumah di kotanya.

piazza karya Mario Botta tampak dari pinggir jalan dengan pepohonan hijau, FOTO: turismo.comune.parma.it
piazza karya Mario Botta tampak dari pinggir jalan dengan pepohonan hijau, FOTO: turismo.comune.parma.it
Sejak saat itu, bakatnya dalam bidang arsitek dan tata kota dikembangkan. Setelah diasah oleh gaya seni dan arsitek model Italia, dia merancang banyak bangunan, perumahan, kantor, dan taman kota di banyak tempat di Swis, Italia, dan Jerman. Karya terbanyaknya tentu saja di Swis tetapi ada juga di Italia antara lain di kota Torino atau Turin dan juga di Jerman di Dortmund.

Mario Botta berhasil merancang piazza della pace yang tampak saat ini setelah melewati beberapa peristiwa penting. Dia bahkan harus mengubah proyek awal yang dia sediakan untuk merancang piazza ini.

Perubahan ini berawal dari situasi taman besar ini. Kawasan piazza ini adalah eks-kawasan sebuah bangunan milik keluarga kerajaaan di Parma. Bangunan itu dikenal sebagai Palazzo della Pilotta. Di kawasan palazzo ini terdapat Teater Reinach dan bangunan tua Palazzo Ducale.

Kawasan bangunan kerajaan ini hancur lebur oleh bom yang terjadi pada 13 Mei 1944. Saat itu, kota Parma menjadi salah satu korban bengisnya Perang Dunia kedua.

batas luar halaman piazza yang berdekatan dengan jalan, FOTO: gazettadellemilia.it
batas luar halaman piazza yang berdekatan dengan jalan, FOTO: gazettadellemilia.it
Saat ini sebagian dari Palazzo della Pilotta masih bisa direkonstruksi tetapi sebagiannya lagi tidak. Sebagian inilah yang sekarang disulap menjadi taman dan di sinilah piazza della pace itu berada.

Usaha rekonstruksi kawasan ini dimulai sejak 3 tahun setelah peristiwa pemboman itu. Pada tahun 1947, ada proposal untuk membangun 3 bangunan ini (palazzo della Pilota, Teatro Reinach dan palazzo Ducale) yang mempunyai koneksi langsung dengan stasiun kereta api kota Parma. Proposal ini ditolak karena dengan ini, piazza della Pilota akan terisolasi.

Ada juga usulan untuk membangun kembali kawasan Teatro Reinach tetapi hasilnya nihil. Proyeknya tidak terealisasi seiring dengan penolakan dari Menteri Pekerjaan Umum (Ministero della Pubblica Istruzione) saat itu.

Tepat 40 tahun kemudian, Mario Botta terpilih menjadi arsitek yang akan membidani lahirnya rekonstruksi baru. Botta dipilih oleh pemerintah kota Parma setelah menyeleksi proposal dari berbagai arsitek di Italia pada tahun 1986.

duduk sambil menikmati gemercik air, FOTO: parma.repubblica.it
duduk sambil menikmati gemercik air, FOTO: parma.repubblica.it
Botta mengusulkan untuk membangun sebuah auditorium besar dan sisanya adalah kawasan hijau yang luas dengan mempertimbangkan model kawasan sejarah palazzo kerajaan Parma. Usulan ini pada mulanya diterima tetapi setahun kemudian ditolak kembali oleh Menteri Pekerjaan Umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun