Sepak bola misalnya terbentuk dari dua kesebelasan. Dua kesebelasan ini mesti bersatu agar bisa bermain di lapangan. Di dalam kesebelasan ini pun, kesebelas pemain mesti bersatu membentuk satu tim. Maka, sepak bola itu tetap menyatukan dan bukan memisahkan.
Bulu tangkis yang menjadi olahraga favorit untuk benua Asia juga mesti dilihat sebagai ajang bertemunya banyak orang. Sebagian besar peminatnya memang berasal dari Asia. Maklum karena pemain hebat dalam cabang ini sebagian besarnya dari Asia.
Meski bisa dikatakan bulu tangkis identik dengan orang Asia, cabang ini tetap menjadi olahraga internasional yang menarik banyak orang. Banyak penonton dan peminat dari benua lain misalnya Eropa. Jadi, bulu tangkis memang bukan sekadar ajang bertemunya para pemain hebat tetapi juga ajang bertemunya para penonton bulu tangkis.
Aspek ini kiranya penting. Pertemuan face to face itu amat penting. Pertemuan antara para penonton itu perlu dan mesti dikembangkan. Ajakan kardinal ini kiranya secara halus mengejek budaya penonton dewasa ini yang diwarnai dengan aksi anarkis. Padahal, menjadi pendukung itu penting dan perlu asal tidak menjadi pendukung fanatik yang bertindak anarkis.
Pertemuan antara manusia kiranya semakin memanusiakan manusia. Memang manusia itu yang menjadi pusat semua kegiatan olahraga. Dalam olahragaโapa pun bentuknyaโmanusia dipandang sama dan sederajat. Olahraga tidak membeda-bedakan manusia dalam arti negatif. Ban Ki-moon pun dalam pertemuan itu menekankan aspek persamaan ini. Dia mengajak para hadirin untuk bersama-sama mempromosikan persamaan derajat antara manusiaย (insieme per promuovere la dignitร ).
Dari pesan awal ini dia membeikan beberapa pesan penting lainnya seperti menjauhkan olahraga dari korupsi dan manipulasi, dari kegiatan bisnis.Olahraga adalah kegiatan bersama dan untuk semua. Itulah sebabnya Paus Fransiskus juga mengajak hadirin untuk menjadikan olahraga sebagai kegiatan yang terbuka untuk semua, termasuk untuk orang miskin.
Olahraga di mata Paus Fransiskus juga menjadi ajang untuk mempromosikan nilai inklusif (keterbukaan). Dia menyanjung kegiatan olahraga dari orang-orang berkebutuhan khusus (disabili) seperti Paralimpico yang tahun ini dibuat di Brasil setelah Olimpiade.
Pertemuan internasional ini juga menjadi ajang bertemunya para atlet internasional dari berbagai cabang. Beberapa di antaranya adalah Alessandro De Piero (mantan pemain Juventus), Paul Lokoro (Pelari jarak jauh asal Sudan Selatan), Yael Arad (Pemain Judo wanita dari Israel), Igor Cassina (Pesenam Italia), Kirsty Coventry (Perenang wanita asal Zimbawe), Anna Shaffelhubuer (pemenang berbagai cabang di paralimpica), Damiano Tommasi (Pemain Italia), Daniele Garozzo (Pemain Anggar/pedang asal Italia), Bebe Vio (Pemain anggar perempuan asal Italia), dan masih banyak lainnya. ย