Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menjadi Perokok yang Santun ala Orang Italia

23 Agustus 2016   17:21 Diperbarui: 24 Agustus 2016   11:50 2577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untung tidak ada ibu hamil dan anak-anak di sini, FOTO: footage.framepool.com

Anak-anak dengan usia 18 tahun ke bawah menjadi perhatian publik. Mereka bisa mengelak dari peraturan yang ada. Masih ada remaja Italia yang merokok di diskotik misalnya. Jangan berpikir bahwa ini sebuah pembiaran. Kebiasaan ini masih menjadi pemburuan para polisi dan warga. Tak jarang memang para remaja ini merokok saat mereka berada bersama kalangan remaja.

Mereka memang sulit membeli rokok di toko. Di situ akan ditanya umur berapa jika fisiknya tampak dewasa. Beda lagi dengan mesin otomatis untuk menjual rokok. Di sini setiap pembeli wajib memasukkan kartu identitas dulu sebelum membeli rokok. Kartu ini menjadi penanda bahwa pembeli memang berusia di atas 18 tahun.

Meski di Italia banyak perokok, tetap ada hal positif yang bisa diambil. Dengan kata lain, rokok boleh menjadi budaya. Tetapi, perokok Italia adalah perokok yang berbudaya santun. Perokok di Italia sudah paham dan mengerti betul bahaya merokok. Itulah sebabnya, siapa pun perokoknya, mereka akan menghormati keberadaan ibu hamil dan anak-anak. Dua kelompok ini menjadi raja di segala tempat. Kehadiran mereka otomatis membuat perokok aktif mati kutu dan tunduk pada peraturan yang sudah membudaya di Italia yakni tidak boleh merokok. Inilah yang baik dari perokok Italia.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

PRM, 23/8/2016

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun