Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berjemur di Pantai San Michele, Lokasi Favorit Warga Italia

11 Agustus 2016   13:30 Diperbarui: 11 Agustus 2016   19:17 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak Pantai San Michele dari tangga jalanan turun

Di sela-sela kegiatan kami pada akhir Juli lalu, kami mengunjungi Pantai San Michele ini. Anak-anak SMA yang bersama kami kebanyakan berasal dari daerah pantai. Mereka senang bisa ke pantai. Kunjungan ini memang kami rencanakan dan menjadi bagian dari kegiatan formasi. Maka, semua anak wajib datang termasuk kami tim pembina.

Payung cantik orangnya juga cantik
Payung cantik orangnya juga cantik
Peralatan untuk pantai disediakan. Payung besar tempat berteduh, air mineral dalam botol kecil, bola untuk bermain, handuk panjang untuk alas jemur, dan sebagainya. Bayangkan betapa ramainya kami dalam perjalanan ini.

Dari rumah, kami naik beberapa mobil kecil. Ada yang bertiga, berempat, dan ada yang naik bis kecil berukuran 9 orang. Perjalanannya sekitar 30 menit sampai tiba di tempat perhentian terakhir di Taman Republika.

Dari taman ini, kami berjalan kaki ke kompleks taman dan membeli tiket bus di halte terdekat. Kami menunggu bus di sini. Bus yang lewat setiap 30-45 menit ini datang dan kami semuanya masuk. Bus pun jadi ramai. Teriakan yel yel muncul saat bus oleng ke kiri dan kanan lalu berputar-putar mengitari jalanan turun itu. Teriakan berhenti saat kami tiba di tempat pemberhentian akhir.

Perjalanan selanjutnya adalah menuruni anak tangga. Rupanya banyak juga anak tangganya. Anak-anak remaja ini tetap menjaga ketertiban saat turun tangga. Di beberapa bagian memang tangganya untuk dua arah. Satu jalur turun dan satu jalur naik. Di beberapa bagian lagi, hanya satu jalur sehingga harus berganti.

Kami tiba di bibir pantai saat matahari sore bersinar terang dan cahayanya menyengatkan kulit. Kami mendirikan tenda payung kami. Di dalamnya, kami simpan acqua dan perlengkapan lainnya. Lalu, semuanya memakai pakaian renang dan langsung ke laut.

Yang cowok biasanya tidak rendam lama di air. Mereka bermain setelah acara rendam pertama selesai. Saat kulit terasa panas, mereka balik lagi ke laut. Yang cewek juga rupanya tak mau kalah. Mereka juga merebut bola untuk bermain. Jadinya, kami bermain bersama.

Di pantai ini memang banyak hal bisa dibuat. Pengunjung lain juga ada yang bermain bola. Ada yang berjemur saja. Ada yang berjalan menyusuri bibir pantai. Ada yang bercerita di balik tenda payungnya. Ada yang belajar berenang khususnya anak-anak. Ada yang membaca buku di balik tenda. Ada juga pedagang berwajah Asia dan Afrika yang lewat. Jual ray ban, topi, kipas angin, dan sebagainya.

Membaca buku berdua di pantai, asyikkk
Membaca buku berdua di pantai, asyikkk
Pantai ini memang indah dan unik. Dari ujung tampak pemandangan yang menakjubkan. Warna birunya laut dipadu dengan latar belakang hijau hutan Gunung Conero. Di permukaan bibir pantai tampak warna pasir putih dari tebing gunung. Di tebing ini ada peringatan untuk pengunjung agar tidak bermain di tebing. Ada juga pembatas agar pengunjung tidak terperanjat di kawasan pasir yang jatuh sesekali dari tebing.

Untuk keamanan, Italialah juaranya. Keamanan ini tidak saja untuk lingkungan seperti mewajibkan pengunjung membuang sampah di kotak sampah. Keamanan ini juga termasuk di kawasan restoran yang ada di bibir pantai.

Restoran ini memang tidak ada yang permanen. Restoran ini hanya semi permanen. Ada saat liburan saja. Tetapi bangunannya seperti bangunan permanen. Di sini tersedia semua kebutuhan pengunjung misanya makanan dan minuman juga perlengkapan untuk renang atau main sky air, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun