Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lebih Asyik Jadi Pelajar di Indonesia daripada di Italia

9 Agustus 2016   16:24 Diperbarui: 9 Agustus 2016   19:41 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak-anak tersenyum gembira di tengah tugas musim liburan, FOTO: laprofonline.wordpress.com

Artikel inilah yang didukung penuh oleh Wali Kota Luciano dalam orasinya kepada para pelajar. Dia mengajak mereka untuk tidak lupa berinteraksi antar-pelajar. Interaksi itu bisa saja muncul dari film yang mereka tonton bersama.

Penolakan lain juga datang dari Menteri bidang Tenaga Kerja dan bidang Sosial Politik Italia Giuliano Poletti. Dalam sebuah konferensi di kota Firenze beberapa waktu lalu, dia mengatakan bahwa liburan sebulan sudah cukup untuk para pelajar kita. Satu setengah bulan maksimal. Tetapi kalau tiga bulan, itu sudah terlalu.

Dia mengajak para pelajar untuk membuat liburan selama 1 bulan penuh. Selanjutnya, dalam 2 bulan, pelajar harus mencari kegiatan yang bermanfaat seperti membuat formasi pendidikan atau membantu orang tua. Di sini, pelajar bisa saja bekerja. Dia mencontohkan anak-anaknya sendiri yang membuat liburan cukup 1 bulan. Selebihnya, mereka diikutsertakan dalam panen buah dan sayuran di ladang mereka.

Anjuran Menteri Poletti ini memang sudah diterapkan oleh beberapa keluarga. Di daerah Selatan Italia misalnya, ada anak-anak SMA yang bekerja selama liburan musim panas. Mereka membantu orang tua mereka yang sakit atau yang tidak punya pekerjaan. Teman-teman mereka asyik berlibur keluar negeri, mereka tetap di Italia dan bekerja demi kebutuhan hidup keluarga.

Cara ini memang bagus hanya saja perlu diperhatikan pelaksanaannya. Jangan sampai kesempatan ini dimanfaatkan oleh pemilik kerja untuk mengerjakan anak-anak di bawah umur. Ini dilarang keras oleh Pemerintah Italia dan Uni Eropa.

Demikian sedikit perbandingan pelajar di Indonesia dan di Italia. Jadi, kalau tidak mau mengerjakan soal latihan dan pekerjaan rumah lainnya selama liburan, lebih baik belajar di Indonesia. Menjadi pelajar di Indonesia lebih asyik ketimbang di Italia.

Sekadar berbagi yang dilihat, ditonton, didengar, dirasakan, dialami, dibaca, dan direfleksikan.

PRM, 9/8/2016

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun