Dalam sejarahnya pantai ini menjadi tempat huni sekaligus benteng pertahanan. Sebagai hunian, pantai ini eksis sejak zaman prasejarah. Sedangkan sebagai benteng pertahanan, pantai ini menjadi milik beberapa kerajaan besar di Eropa. Misalnya Kerajaan Piceno (kota Piceno terletak tidak jauh dari pantai ini), Romana, Bizantino, Pontificio. Francese, sampai Kerajaan Italia.
Dengan penghuninya yang banyak ini, sejarah pantai ini menjadi lebih kaya. Pantai ini bukan saja sebagai tempat strategis keamanan tetapi juga menjadi tempat untuk berdoa, keamanan spiritual. Di sini, pada abad Pertengahan (sekitar abad V-XV), tinggal banyak para rahib.
Rahib adalah sebutan untuk orang Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk berdoa. Mereka tinggal dalam rumah khusus. Dalam istilah teologisnya, mereka mengonsakrasikan diri mereka pada Tuhan dengan berdoa. Tetapi bukan berarti mereka selalu berdoa dalam kapel atau gedung gereja. Katakanlah berdoa menjadi tugas utama mereka.
Para rahib ini tinggal dalam keheningan Pantai Portonovo dan Gunung Conero pada abad pertengahan. Saat ini, keheningan itu tetap ada, tetapi para rahibnya tidak ada lagi. Jejak mereka masih tersisa sampai saat ini, yakni berupa Gereja St Maria (sejak abad XI) yang letaknya merapat di Gunung Conero dan Menara San Clementino (La torre di Clementino).
Sore itu, kami menjadi pengunjung dadakan di antara para pengunjung yang membeludak di pantai. Ada yang berjemur di bawah teriknya matahari sore. Ada yang berjemu di bawah lindungan payung pantai. Ada yang mandi di laut. Ada juga yang sedang bermain-main di pinggir pantai seperti kelompok anak-anak. Ada juga yang sedang makan dalam restoran di pinggir pantai.
Sore itu, pemandangan itulah yang kami saksikan. Saya menjempret beberapa foto sambil jalan-jalan sampai di bagian tengah pantai. Memang di sini tidak ada dermaga besar untuk kapal. Jadi, tidak ada dermaga besar. Hanya ada dermaga kecil untuk sampan. Pantai ini memang bukan untuk kapal penumpang atau kapal barang. Pantai ini hanya tempat renang, mandi, atau berjemur.
Dengan fungsinya ini, Pantai Portonovo memang mengedepankan sisi kemanusiaannya. Maksudnya, di sini hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan manusia menjadi perhatian utama. Salah satu sisi kehidupan manusia itu adalah kebersihan pantai. Pengelola Pantai Portonovo memang tidak main-main dengan sisi ini. Mereka sudah menunjukkan komitmen mereka dalam bidang kebersihan.
Setelah melihat kecantikan Pantai Portonovo ini, dan memandang matahari yang makin hangat, kami putuskan untuk kembali ke rumah. Matahari memang sudah menutup beberapa bagian dari Gunung Conero. Pertanda, jarum jam bergeser menuju jam malam. Pengunjung lainnya masih asyik berjemur dan bermain air laut. Portonovo memang cantik. Cocok untuk dihuni saat musim panas seperti ini. Terima kasih Portonovo.