Perhitungan seperti ini dibuat agar rumput itu tidak rusak. Rumput yang dibiarkan kering sehari setelah dipotong akan bertahan lama ketimbang rumput yang setelah dipotong langsung digulung. Rumput seperti ini, kata teman saya, akan mudah hancur dan berjamur.
Saya memang sedang menikmati pemandangan seperti ini. Kadang-kadang sambil menikmati udara pagi dan pemandangan langit biru, saya menikmati juga pemandangan di daerah pertanian. Mesin pemotong rumput. Mesin penggulung rumput. Pekerja bekerja dengan gesit dan semangat seperti semangatnya warga Italia menyongsong musim panas. Gulungan rumput itu pun tergeletak di hamparan datar menunggu tukang rumput membawanya ke rumah penampungan. Lalu, di jalan bertemu dan kadang-kadang berjalan berjejer dengan mobil pengangkut rumput ini. Rumput ini kelak menjadi bekal bagi sapi di musim dingin.
Rumput ini memang khas untuk makanan sapi. Sapi penghasil susu, dan susu kelak menjadi keju formaggio. Itulah sebabnya rumput itu tidak boleh dicampur dengan zat kimia. Kalau dicampur, susunya berubah rasa dan il formaggio-nya menjadi tidak enak. Konon, kata teman saya, ada badan tertentu yang mengukur keaslian keju ini sebelum diproduksi besar-besaran di perusahan keju. Di situ nanti akan ketahuan petani curang dan petani jujur.Â
Kata teman saya, petani di daerah Emilia Romagna ini sudah tahu aturan ini dan tidak ada yang berbohong. Jadi, susu yang dihasilkan dari sapi-sapi mereka pun bisa dijual untuk masyarakat. Demikian juga untuk bahan baku pembuatan keju khas Parma il formaggio parmigiano yang enaknya luar biasa. Rasa khas keju ini membuat namanya terkenal di seluruh dunia khususnya penikmat keju. Beberapa teman Indonesia pun sudah merasakannya. Mereka meminta saya untuk membawanya kelak saat kembali ke Indonesia.
Sekadar berbagi yang dilihat, dibaca, dan dialami.
PRM, 30/4/2016
Gordi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H