Pada tanggal 24 Juli, pasukan Soviet telah memukul mundur pasukan Jerman hingga kebelakang titik awal Operasi Citadel. Pertempuran ini sendiri melibatkan sekiranya 1000 tank dari kedua belah pihak.
Pada tanggal 12 Agustus, pasukan Soviet meluncurkan serangan yang dinamai Operasi Polkovodets Rumyantsev yang bertujuan untuk memperluas kekuasaan pasukan soviet di bagian selatan. Serangan ini membuahkan hasil dengan pasukan Soviet berhasil merebut Kembali Kota Kharkov pada 23 Agustus.
Aftermath
Kemenangan Soviet pada pertempuran Kursk praktis mengakhiri impian Hitler untuk menaklukkan Rusia. Meski secara taktis unggul, Jerman tidak mampu menembus pertahanan Soviet dan kehilangan momentumnya.
Pertempuran ini dapat dikatakan sebagai pertempuran tank terbsar dalam sejarah dengan melibatkan 6000 tank. Tetapi, kemenangan Soviet juga dating dengan konsekuensi yang besar pula. Meski unggul secara jumlah terhadap Jerman, pasukan Soviet kehilangan banyak korban, sekitar 800 ribu berbanding dengan 200 ribu di kubu Jerman.
Hitler tidak pernah mendapatkan Kembali momentum di Front Timur atau memulihkan kembali pasukan dan senjatanya. Bahkan Hitler dan pasukannya dipaksa bergerak secara reaktif akibat dikepung dari kedua Front oleh pasukan sekutu.
Sumber :
[1] Alam, Farhan. (2019, Agustus 16). 5 Alasan Jerman Kalah dalam Pertempuran Kursk Perang Dunia II. Dipetik Juli 5, 2020, dari IDN Times
[2] Brittanica (2020, Juni 28). Battle of Kursk. Dipetik Juli 4, 2020.
[3] Firman, Tony (2017, Juli 5). NAZI Jerman Dikalahkan Uni Soviet di Pertempuran Kursk. Dipetik Juli 5, 2020, dari Tirto.id
[4] History (2018, September 7). Battle of Kursk. Dipetik 4 Juli, 2020.