Pada saat persiapan penyerangan, beberapa petinggi militer Jerman meyakini bahwa mereka dalam posisi yang tidak diuntungkan secara material.Â
Untuk mengimbangi kekuatan, Hitler memukul mundur waktu penyerangan Kursk, yang ia beri nama Operasi Citadel, sebanyak dua kali dari bulan Mei ke bulan Juni, dan ke bulan Juli 1943, untuk memberikan waktu untuk tank terbaru Jerman, Panther V dan Tiger tiba di garis depan, meskipun lebih canggih, keduanya tidak pernah teruji dalam medan perang.
Penundaan penyerngan selama tiga bulan ini terbukti merupakan kesalahan fatal pasukan Jerman yang sangat menentukan. Pasukan Soviet memanfaatkan penundaan waktu ini untuk membangun pertahanan mereka dan juga melatih tantara mereka.Â
Pasukan Nazi Jerman semakin kehilangan momentum karena intelijen Inggris telah berhasil memecahkan kode rahasia Pasukan Jerman dan secara rutin meneruskan informasi tentang target Operasi Citadel ini kepada pihak Soviet, sehingga Soviet dapat mempersiapkan kekuatan militernya di tempat yang tepat.
Operasi Citadel Dimulai!
Pada tanggal 5 Juli 1943, pasukan Jerman memulai Operasi Citadel. Dengan kekuatan besar --sembilan divisi infanteri dan satu divisi panzer lengkap dengan senjata penyerangan, tank berat termasuk jenis Tiger dan kapal kelas Destroyer---pasukan Jerman merangsek ke depan, mengepung Kursk dari sisi utara dan selatan.
Pasukan Jerman sangat kesulitan dalam menembus pertahanan Soviet, meski sudah mengepung dari utara dan selatan. Hal ini dikarenakan mekanisme pertahanan Soviet yang dibuat berlapis sehingga sangat sulit untuk ditembus oleh pasukan Jerman. Pada tanggal 10 Juli 1943, pasukan Soviet berhasil menahan laju pasukan Jerman di sisi utara Kursk.
Serangan Balik Pasukan Soviet
Di sisi selatan, pasukan Jerman lebih sukses dan berhasil maju hingga Prokhorovka, sekitar 50 mil tenggara Kursk. Pasukan Jerman hamper saja berhasil menembus pertahanan di selatan Kursk. Namun, mendaratnya pasukan sekutu di Sisilia pada tanggal 10 Juli 1943 menjadi kabar buruk bagi Hitler, memaksanya menarik divisi Panzer untuk menuju Italia dan menyebabkan kekuatan Jerman di Kursk berkurang, terutama kekuatan di selatan Kursk.
Pada tanggal 12 Juli, giliran Uni Soviet resmi meluncurkan serangan balik terhadap Jerman yang dinamai Operasi Kuzutov. Keputusan ini diambil karena pasukan Jerman sudah menunjukkan kekuatan yang menonjol di Kota Orel, meski di sisi utara Jerman melemah.Â
Di Prokhorova, tank kelas berat terbaru Jerman --Tiger I dan Panther---bertemu dengan tank-tank T-34 dan KV Soviet. Tank terbaru Jerman ini diharapkan bisa menjadi factor penentu, namun harapan ini tidak pernah terwujud.Â