Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melukis Purnama

13 Juni 2019   23:02 Diperbarui: 13 Juni 2019   23:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
artnet.com/rustamadji

Tunjukkanlah paras wajahmu,Malam ini terkesiap purnama di atas kepala
Jelaskanlah,
Sesungguhnya engkau masih membaca cuaca dimataku.
Biru laut, birunya langit menelanjangi batas cakarawala
Samarkan suara lenting waktu kita yang terengah-engah
Meluruskan langkah yang telah kaku...

Senja senantiasa berlalu,
Sekujur lembayung dilangit aku tanya ! ,
Tinggalah sisa cerita pipit-pipit mengisi kekosongan
Tinggalah kerontang dedaunan yang terlempar
Lalu tinggalah gema jeritku yang payah...aku sudah kalah !!,
Diamku adalah sia sia,
Di ombang-ambingkan jaman. Dan kau menjelma bayangan,
Bergelantungan dalam kembara...

Tunjukanlah jemarimu yang lembut,
Dan kugenggamkan engkau seikat puisimu yang terbuang.
Andainya...
Hujan pergi, secepat kau berlari memburu mimpi.
Ahhkkk...

Surabaya, 13 Jun 2019
Rasull abidin.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun