Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi │Ragu

25 Agustus 2018   09:57 Diperbarui: 25 Agustus 2018   10:19 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajahmu yang sebundar bulan

kutatap lekat-lekat,

aku khawatir gumpalan awan

mengiring angin

memporakporandakan menjadi getir,

seperti lantak kotamu.

yang di permak disana-sini,

lalu mengubur sejarahnya sendiri

kutatap lentik indah matamu,

ada resahku disitu,

angin kemarau

menebar musim bimbang,

aku tak ingin lentikmu

dihujam virus kepalsuan

dan gelap debu-debu jaman.

rindu bertebaran dikotamu,

menjelajahi lorong

lalu singgah pada bingkai jendela

Ia ragu,

Ialu menatap wajahku

apakah ia masih mengenaliku.

Makassar, 25 agustus 2018

Rasull abidin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun