Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menatap Bianglala

12 Agustus 2018   21:06 Diperbarui: 12 Agustus 2018   21:19 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art by. Yos Suprapto

Bianglala wajah-wajah rakyatku dalam cermin,berupa-rupa,

di coret di atas kanvas berlumur darah dan nestapa,

bila ambisi tegak setinggi langit,

Kemanusiaan yang terang menjadi gelap,

mata gelap menebar huruhara.

Nafas kuhembuskan, pasi wajahku,

erang saudara kita

luluhlantak dalam petaka, menggema dalam senyap

di meja,

tangan-tangan rakyat negeriku, menunggu lotre nasib

O..saudaraku bianglala wajahmu, bianglala hatimu

Bianglala-bianglala saling cakar,

Kelak mencakar warnamu sendiri.

Terbenam matahari,

Terbenamlah mataair negeriku.

Surabaya, 12 Agustus 2018

Rasull abidin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun