Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gang Sempit

3 Agustus 2018   17:45 Diperbarui: 3 Agustus 2018   18:00 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo skets by.Seni Budayaku.com

Dalam gang sempit

suara parau dihimpit badan bulan

derap kaki anak anak sekolah

Nafas dan deodoran berjarak setipis kaca

menyumbat keluh

Antara igau dan mimpi

Berdekapan menari-nari diatas langit

mengeser semburat fajar

dan tiap pagi keluar wajah-wajah kelu

Dalam gang sempit, suara ditekan

gedung-gedung yang menjulang.

mimpi yang merah gentayangan

Ialu terbang ke segala penjuru,

Kaki anak anak menjejak kelok jalan raya

Gang sempit menjelma ladang kering

Tempat tumbuh biji-biji jaman

Bagaimana,

kita lelap dalam tidur panjang ?

selepas angin menebar senja

Kita kehilangan jejak-jejak arah,

Lalu memandang

Anak anak telanjang dada

Telentang diatas rel kereta pembangunan.

Surabaya, 02 Juni 2018

Rasull abidin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun