Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Seorang Pejalan Kaki

5 Oktober 2017   15:34 Diperbarui: 5 Oktober 2017   15:37 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pabrik yang megah berproduksi, cerobongnya menyangga langit

Cerobong asap dihempas angin,

Mengasapi gubuk-gubuk darurat sepanjang bantaran kali

Baunya jadi selimut kita dalam lelap,

Lalu kulihat kanak-kanak berkudis

Yang terjangkit radang infeksi pernafasan

Diklinik terbaring tanpa jaminan surat resmi,

Lha, ini bagaimana ?

Demi ekonomi, apa harus ada yang dikorbankan ?

Ini untuk kesejahteraan, lalu sejahtera untuk siapa ?

Di jalan raya, laron dan kecoa beranak,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun